Tetapi operasional itu malah banyak dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan domestik melakukan permohonan extend dan advance.
"Jadi permohonan extend itu melebihi jam operasional, sedangkan permohonan advance itu sebelum jam operasional berlaku masih kebanyakan diajukan oleh maskapai domestik," ungkap Taufan.
Taufan melanjutkan bahwa jumlah penerbangan internasional ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih dibatasi.
Saat ini, penerbangan internasional dibatasi menjadi satu penerbangan saja setiap dua jam.
Baca juga: Fakta Bandara Kobe Jepang: Hampir 30 Tahun Diusulkan Baru Dibangun dan Dibuka
Pembatasan ini dilakukan untuk menghindari kerumunan penumpang di area terminal kedatangan.
"Menghindari terjadinya kerumunan penumpang internasional di terminal kedatangan diaturlah kedatangan pesawat satu dengan pesawat selanjutnya dua jam. Dan itu masih diberlakukan hingga sekarang," kata Taufan.
Sejak dibuka untuk penerbangan internasional reguler bagi PPLN baik itu WNI maupun WNA sejak 4 Februari 2022 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani lebih kurang mencapai 4 ribu orang penumpang.
Saat ini penerbangan rute internasional secara reguler di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hanya baru ada empat maskapai, diantaranya Garuda Indonesia (Narita-Denpasar dan Sydney-Denpasar), Singapore Airlines (Singapura-Denpasar PP), Jet Star Asia (Singapura-Denpasar PP) dan Scoot Tigerair (Singapura-Denpasar PP).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Operasional Bandara Ngurah Rai Bali Kini 19 Jam, Akomodir Peningkatan Penerbangan Internasional
Baca juga: Menilik Sejarah Bandara Changi Singapura, Kini Sudah Beroperasi Lebih dari 4 Dekade
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Ditutup Total Selama 24 Jam saat Hari Raya Nyepi