3. Pembersihan setelah ledakan justru lebih mematikan daripada ledakan awal
Setidaknya ada 600.000 orang yang dikirim untuk memadamkan api dan membersihkan kontaminasi terburuk dari pembangkit nuklir Chernobyl.
Orang yang ditugaskan itu kemudian dikenal sebagai "likuidator" dan diberi status khusus, yang berarti mereka akan menerima fasilitas perawatan kesehatan tambahan dan gaji tambahan.
Hal ini karena mereka semua terkena tingkat radiasi yang tinggi.
Sebuah laporan kontroversial yang diterbitkan oleh anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperkirakan antara 112.000 hingga 125.000 "likuidator" ini sekitar 15 persennya meninggal pada tahun 2005.
Namun, jumlah dalam laporan itu kemudian dibantah oleh para ilmuwan dari Barat, yang mempertanyakan validitas ilmiahnya.
4. Tingkat radiasinya mirip dengan Hiroshima
Mereka yang terpapar radiasi ketika reaktor Chernobyl meledak diyakini menerima rata-rata dosis radiasi sekitar 45 rem.
Angka ini serupa dengan dosis rata-rata yang diterima oleh para penyintas setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.
Meski 45 rem tidak menyebabkan penyakit radiasi (yang biasanya terjadi jika terpapar sekitar 200 rem), namun jumlah ini dapat meningkatkan risiko kanker hampir dua persen.
5. Banyak warga tinggal di sana secara ilegal
Meskipun sebagian besar zona eksklusi dilarang ada aktivitas manusia, sekitar ratusan penduduk telah kembali tinggal di sana secara ilegal.
Bahkan setelah ribuan orang dievakuasi, beberapa di antaranya tidak benar-benar pergi.
Banyak dari penduduk tersebut adalah perempuan sia 70-an dan 80-an yang masih bertani di tanah leluhur
Sementara di luar zona eksklusi, juga ada sejumlah warga pendatang baru. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Fakta Unik House with Chimeras, Wisata Ikonik Kyiv yang Diulas dalam Vlog Presiden Ukraina Zelenskyy
Baca juga: Unik, Maskapai Ini Operasikan Penerbangan Wisata ke Area Chernobyl