Pembukaan 'langit' Israel, lanjut Shai, adalah berita bagus bagi siapa saja yang memiliki keluarga di Israel yang sekarang dapat datang dan merayakan Paskah dan Purim.
Dilansir Newstral, penutupan perbatasan Israel untuk non-warga negara pada saat itu dikritik keras oleh para pemimpin Yahudi di seluruh dunia.
Mereka berpendapat bahwa sebagai negara-bangsa orang-orang Yahudi dan rumah bagi sekitar setengah populasi Yahudi dunia, negara itu memiliki tanggung jawab untuk menjaga dirinya terbuka untuk pengunjung Yahudi.
Mengatasi kritik tersebut pada konferensi tentang hubungan Israel-Diaspora di Yerusalem pekan lalu, Shai mengatakan bahwa sementara negara itu melakukan upaya ekstensif untuk menjelaskan proses pemikirannya dalam menutup perbatasan.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Etihad Airways Operasikan Penerbangan Perdananya ke Israel
Baca juga: Pilot Emirates Diskors karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel: Saya Tidak Menyesal
Dikutip Times of Israel, Data Kementerian Kesehatan pada Minggu menunjukkan ada 10.354 kasus virus baru yang didiagnosis sehari sebelumnya, beban kasus harian terendah sejak 6.615 pada 2 Januari.
Jumlah orang yang didiagnosis cenderung lebih rendah pada akhir pekan karena pengurangan jumlah tes yang dilakukan.
Meski ada sedikit kenaikan jumlah pasien sakit parah, mencapai 832 pada Minggu pagi, secara keseluruhan terjadi penurunan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit — 1.803, turun dari 1.918 sehari sebelumnya.
Selama tujuh hari terakhir, 575 orang menjadi sakit parah dengan Covid-19, turun 36 persen dari minggu sebelumnya, menurut kementerian.
Dengan kematian tujuh orang lagi pada hari Sabtu, jumlah korban sejak awal pandemi pada awal 2020 naik menjadi 9.841.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Bersiap Sambut Turis, Longgarkan Pembatasan Covid-19, Belum Vaksin Tetap Boleh Masuk.