Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pilot Bagikan Rahasia Mengatasi Rasa Cemas Saat Terjadi Turbulensi, Apa Saja?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit, Rabu (19/8/2020).

Ia melanjutkan, mengatasi gangguan adalah cara yang baik untuk mengurangi kecemasan jika pesawat mengalami turbulensi.

Untungnya penerbangan jarak jauh sekarang memiliki banyak hiburan.

Baca juga: Pilot Berbagi Pengalaman Paling Mengerikan saat Bertugas, Ban Meletus hingga Sayap Pesawat Berlubang

Kenapa Bisa Terjadi Turbulensi Pesawat? Begini Penjelasannya

Ilustrasi pramugari di depan pintu pesawat (Unsplash/@jackywatt)

Sebagian penumpang pasti pernah mengalamai turbulensi setidaknya sekali saat mereka dalam penerbangan.

Namun, ternyata ada juga dalam penerbangan pesawat mengalami lebih banyak turbulensi.

Saat turbulensi, hal yang harus dilakukan adalah mengencangkan sabuk pengaman karena kemungkinan penerbangan akan mengalami lebih banyak turbulensi.

Tidak ada yang benar-benar menikmati turbulensi, karena pada dasarnya turbulensi dapat megguncang pesawat.

Baca juga: Pramugari Beberkan Alasan Mereka Sulit Berkencan hingga Berakhir Putus

Baca juga: Pramugari Ungkap Minuman Paling Aneh yang Pernah Dipesan oleh Penumpang

Dilansir TribunTravel melalui laman The Sun, Senin (13/12/2021) pilot mencoba menghindari turbulensi dengan terbang di troposfer bawah yang merupakan lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi.

Namun krisis iklim menyebabkan perubahan atmosfer bumi yang berdampak pada hal tersebut.

Penelitian baru yang diterbitkan oleh Science Advances, mengatakan bahwa saat planet memanas, atmosfer yang paling dekat dengan bumi telah meningkat.

Hal tersebut membuat pilot perlu terbang lebih tinggi untuk menghindari turbulensi.

Ada juga penelitian dari University of Reading menunjukkan itu akan menjadi tiga kali lebih umum pada tahun 2050 hingga 2080.

Baca juga: Viral Pramugari Bagikan Rahasia Hindari Perut Kembung di Pesawat, Apa Saja?

Baca juga: Mengapa Tirai Jendela Pesawat Terbuka saat Mendarat? Pilot ini Ungkap Alasannya

Saat ini, perubahan iklim menyebabkan perbedaan suhu antara kutub bumi dan khatulistiwa menyusut.

Meski demikian, penelitian baru menunjukkan bahwa yang sebaliknya terjadi di sekitar ketinggian 34.000 kaki, ketinggian jelajah yang khas untuk sebuah pesawat.

Aliran jet merupakan arus udara yang mengalir cepat yang digunakan oleh pilot untuk menghemat bahan bakar didorong oleh perbedaan suhu ini.

Jadi, jika traveler takut terbang mungkin akan mengalami perjalanan lebih banyak turbulensi di masa depan.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal turbulensi di sini.