Mengetahui hal itu, Shinta dan beberapa seniornya lantas mengurus penumpang itu sesuai prosedur yang sudah diatur oleh maskapai.
Saat itu, ada pula penumpang di pesawat yang berprofesi sebagai dokter yang membantu menangani jenazah.
"Aku dan senior aku tak mungkin langsung bilang ini sudah meninggal karena ini bukan tugas kita," ujarnya.
"Jadi kita butuh orang yang memang ada di ranah itu, pas ada dokter, dan dokter itu menyatakan bahwa ibu itu sudah meninggal, ya sudah kita lapor sama kapten kita," ucap Shinta.
Setelah dokter menyatakan penumpang tersebut sudah meninggal, pramugari segera menutupinya dengan selimut dan lapor ke pilot untuk langkah selanjutnya.
"Kapten langsung melakukan pendaratan di Jakarta, karena kalau misal pasien itu masih bernyawa, kita akan melakukan pendaratan darurat di kota mana pun itu, maksudnya di bandara terdekat," imbuhnya.
Setelah tiba di bandara, jenazah diturunkan pertama kali sebelum penumpang lainnya karena akan dibawa menggunakan ambulance.
Setelah menjelaskan prosedur tersebut secara rinci, Shinta Dewanty lantas curhat sedikit tentang momen ia alami itu.
"Karena itu kan pesawat kecil, itu aku depan-depanan sama ibunya, jadi aku duduk di tempat aku duduk, ibunya di depan aku terus ditutupin sama selimut," ungkapnya.
Baca juga: Penumpang Bikin Onar Kerap Dilakban di Pesawat, Pramugari Beberkan Alasannya
Ia melanjutkan, saat itu ia sempat ingin menangis lantaran ikut merasa sedih dengan kejadian yang dialami penumpang itu.
Hal ini lantaran, Shinta membayangkan kejadian itu dengan orang tuanya sendiri.
Apalagi ia mengatakan kalau penumpang tersebut rupanya berasal dari Medan dan hendak terbang ke Jakarta.
Bukan tanpa alasan, kepergiannya ke Jakarta lantaran ingin mengobati rindu demi bertemu anak kesayangannya.
"Aku menangis, sih, pas landing, jadi sepanjang duduk landing di kursi itu air mata sudah turun, soalnya benar-benar depan-depanan," ujarnya trenyuh.
Baca juga: Pramugari Ungkap Permintaan Penumpang Paling Menganggu, Minta Minuman yang Tak Lazim
Meski terbilang sedih, sebagai pramugari ia harus tetap tenang.
Dari kejadian itu, Shinta Dewanty mengaku belajar banyak hal sebagai pramugari memang harus siap dalam keadaan apapun.
"Jadi intinya saat kejadian itu aku belajar banget untuk tidak panik, karena kalau pramugari panik nanti akan berpengaruh ke penumpang," tuturnya.
Tonton Juga:
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal insiden penerbangan di sini.