Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penumpang Bikin Onar Kerap Dilakban di Pesawat, Pramugari Beberkan Alasannya

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang di dalam pesawat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal kelakukan penumpang nakal di pesawat seolah tak ada habisnya.

Pramugari yang setiap hari bertemu dengan ragam karakter pun hafal bagaimana untuk menghadapi penumpang yang menganggu.

Beberapa waktu lalu, penumpang yang membuat onar harus dilakban pramugari di kursi pesawat.

Baca juga: Jangan Salah Paham, Ini Alasan Pramugari Tatap Penumpang saat Naik dan Sebelum Lepas Landas

Ini pun menjadi perdebatan besar, mengapa menggunakan lakban untuk mengontrol penumpang yang menganggu.

Warganet banyak menanyakan terkait keselamatan mengikat seseorang jika terjadi keadaan darurat.

Tetapi yang lain menyebut itu perlu untuk mengendalikan perilaku seseorang sampai pesawat dapat mendarat dengan selamat.

Ilustrasi penumpang saat boarding. (Flickr/ Edgar Jiménez)

Dilansir dari Dailystar, Minggu (13/2/2022), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan telah menerima lebih dari 2.500 laporan tentang perilaku nakal dari penumpang di maskapai penerbangan Amerika sejak awal tahun ini.

Ini lebih dari dua kali lipat jumlah yang tercatat untuk 2019 dan 2020.

Ada juga beberapa contoh penting pada tahun 2021 dari lakban yang digunakan untuk menahan orang.

Seorang pramugari dan pendiri kelompok sumber daya kesehatan mental th'AIR'apy, Nas Lewis, mengatakan kepada Insider bahwa lakban bukanlah prosedur standar.

Dia mengatakan pramugari telah dilatih untuk melindungi diri mereka sendiri dan penumpang dengan segala cara.

Mereka menjalani praktik yang ketat untuk memastikan bahwa mereka memiliki perlengkapan lengkap untuk skenario berbeda.

Rekaman yang diambil di dalam pesawat tampaknya menunjukkan seorang pramugari menggunakan lakban untuk menahan seorang anak laki-laki berusia 13 (CBS 2 Los Angeles via UNILAD)

Sementara itu, seorang pramugari yang berbasis di Chicago, yang tidak ingin disebutkan namanya, percaya bahwa lakban adalah pilihan terakhir yang mutlak.

Dia mengatakan mereka dilatih untuk menggunakan zip tie atau kabel ikat dan selotip, namun de-eskalasi selalu menjadi prioritas pertama untuk melihat apakah situasinya dapat diselesaikan dengan kata-kata.

Tetapi jika perilaku nakal penumpang berlanjut, staf dapat menggunakan zip tie atau bahkan ekstensi sabuk pengaman untuk memastikan mereka tetap di kursi mereka.

Halaman
12