TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika varian Omicron dari Covid-19 mulai surut di beberapa negara, malapetaka yang ditimbulkan sejak 2020 oleh pandemi terus berlanjut.
Sebanyak 33 persen pilot maskapai penerbangan dilaporakan masih belum kembali terbang atau cuti, menurut survei baru dari GOOSE Recruitment dan FlightGlobal.
Melansir Simple Flying, Senin (14/2/2022), survei tersebut menanyai sekira 1.700 pilot di seluruh dunia tentang status pekerjaan mereka.
"Bagi banyak orang, situasinya tetap suram. Ketidakpastian pekerjaan merajalela dan kepercayaan diri rendah," kata GOOSE dan FlightGlobal, membahas survei tersebut.
Baca juga: Pilot Berbagi Pengalaman Paling Mengerikan saat Bertugas, Ban Meletus hingga Sayap Pesawat Berlubang
Sebanyak 62 persen dari mereka yang disurvei masih terbang, angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya 43 persen.
Sementara jumlah pilot yang menganggur turun dari 30 menjadi 20 persen, dengan 6 persen masih cuti.
Kawasan paling terpukul adalah Asia-Pasifik, dengan pengangguran pilot meningkat dari 23 menjadi 25 persen.
Dilaporkan hanya 53 persen pilot yang terbang saat ini, menurut survei tersebut.
Sementara itu, Amerika Utara telah melihat kembalinya penumpang yang lebih tinggi dan jadwal pilot yang lebih normal.
Baca juga: Kisah Tragis Penerbangan Aeroflot 6502, Pesawat yang Jadi Taruhan Pilot hingga Berujung Maut
Di Cathay Pacific, ratusan pilot kehilangan pekerjaan setelah maskapai regional Cathay Dragon ditutup secara permanen.
Nmun, lebih banyak pilotnya telah meninggalkan karir terutama karena pembatasan regional akibat Covid-19, membuat mereka terkunci di kamar hotel saat singgah, dicegah untuk keluar oleh aturan pemerintah lokal di seluruh Asia.
Namun, survei mengungkapkan bahwa pilot di Amerika Utara lebih khawatir tentang keamanan kerja.
Baca juga: Pilot Bagikan Tips Mudah Atasi Rasa Takut saat Terbang, Jangan Tonton Video Pesawat Jatuh
Banyak pilot mengatakan mereka mempertimbangkan meninggalkan industri penerbangan untuk mencari pekerjaan yang lebih aman.
Survei menunjukkan bahwa 55 persen pilot tidak akan merekomendasikan karir penerbangan kepada kaum muda.
Semua ini terjadi saat kekurangan pilot membayangi industri penerbangan.