Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita Wisatawan Tertular Covid-19 saat Liburan ke Korsel, Tambahan 18 Hari Bikin Biaya Membengkak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namdaemun Market di Seoul

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika perjalanan vaksin atau Vaccinated Travel Lane (VTL) antara Singapura dan Korea Selatan dibuka Oktober lalu, banyak warga Singapura liburan ke Negeri Ginseng.

Termasuk seorang wanita Singapura dan keluarganya yang telah merencanakan liburan delapan hari ke Korea Selatan.

Mereka berangkat dari tanggal 4 hingga 11 Desember 2021.

Namun, mereka harus tinggal lebih lama setelah dia dan putranya yang berusia 12 tahun dinyatakan positif Covid-19 di Seoul.

Suaminya, yang dites negatif, harus mengisolasi diri selama tujuh hari di Korea Selatan.

Akibatnya budget liburan mereka pun membengkak sekitar 7 ribu dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp 74 juta.

Biaya ini hampir dua kali lipat dari budget awal yang mereka rencanakan yaitu 8 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 84 juta.

Wanita berusia 40 tahun dengan nama samaran 'Cheryl' dalam laporan majalah 8days, menceritakan beratnya perjalanan di Seoul.

Ia mengaku terdapat perbedaan mencolok antara perjalanan pra-pandemi dan pasca-pandemi.

"Banyak toko tutup. Bahkan Myeongdong sangat sepi. Petit France yang dulu sangat ramai, saat kami di sana juga sangat sepi."

Ia juga mengaku harus berhati-hati ke mana pun mereka pergi, menghindari tempat-tempat ramai dan selalu membersihkan tangan.

"Bahkan ketika kami berbelanja di supermarket, kami akan membersihkan keranjang belanja," ujarnya kepada 8days dikutip dari laman Asia One, Minggu (30/1/2022).

Meskipun sudah menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari virus, putranya dinyatakan positif Covid-19 saat tes cepat antigen (ART) pra-keberangkatan di Bandara Incheon.

Hasil tes ini hanya beberapa jam sebelum mereka check-in untuk penerbangan kembali ke rumah.

Cheryl ingat dua hari sebelumnya, bocah itu memiliki gejala seperti demam, pilek, dan batuk ringan, tetapi tidak mengira itu adalah Covid-19.

Halaman
123