Kemudian, hotel diangkut dengan kapal angkat berat ke John Brewer Reef, lokasi yang dipilih di area Taman Laut Great Barrier Reef.
"Ini adalah karang berbentuk tapal kuda, dengan perairan tenang di tengahnya, sangat ideal untuk hotel terapung," kata de Jong.
Hotel diberi penyangga dasar laut dengan tujuh jangkar besar, diposisikan sedemikian rupa sehingga tidak merusak terumbu karang.
Tidak ada limbah yang dipompa ke laut, air disirkulasikan kembali dan sampah apa pun dibawa ke lokasi daratan.
Dinamakan Four Seasons Barrier Reef Resort, hotel secara resmi dibuka untuk bisnis pada tanggal 9 Maret 1988.
"Itu adalah hotel bintang lima dan tidak murah," kata de Jong.
"Itu memiliki 176 kamar dan dapat menampung 350 tamu. Ada klub malam, dua restoran, lab penelitian, perpustakaan, dan toko tempat Anda bisa membeli perlengkapan menyelam. Bahkan ada lapangan tenis, meskipun saya pikir sebagian besar bola tenis mungkin berakhir di Pasifik," imbuhnya.
Untuk mencapai hotel diperlukan perjalanan dua jam dengan kapal cepat, atau naik helikopter.
Inovasi tersebut menciptakan tren yang cukup besar pada awalnya dan Four Seasons Barrier Reef Resort langsung menjadi impian bagi para penyelam.
Bahkan para tamu yang bukan penyelam juga dapat menikmati pemandangan terumbu karang yang luar biasa, berkat kapal selam khusus yang disebut The Yellow Submarine.
Namun, segera terlihat bahwa dampak cuaca buruk pada tamu telah diremehkan kala itu.
"Jika cuaca buruk dan tamu harus kembali ke kota untuk mengejar pesawat, helikopter tidak dapat terbang dan kapal tidak dapat berlayar, sehingga menyebabkan banyak ketidaknyamanan," ucap de Jong.
Menariknya, staf hotel tinggal di lantai paling atas, lokasi yang paling tidak diinginkan karena ayunan gelombang sangat terasa.
Menurut de Jong, staf menggunakan botol wiski kosong yang digantung di langit-langit untuk mengukur keganasan gelombang laut.
Ketika mulai bergoyang di luar kendali, mereka tahu banyak tamu akan mabuk laut.
Baca juga: Kisah Gereja Kuno Terbengkalai yang Kembali Ramai Dikunjungi Gara-gara Patung Hantu
Baca tanpa iklan