"Kalau klenteng nanti ada ritual membersihkan altar, membersihkan patung dewa. Sama pasang beberapa ornamen itu saja. Kemungkinan ini akan kita lakukan minggu depan lah," ucapnya.
Sejarah Klenteng Hok Lay Kiong
Baca juga: 7 Makanan Tradisional Imlek dan Maknanya, Kerap Dianggap Keberuntungan Bagi yang Menyantap
Berada di jalan Kenari, Bekasi Timur, Kota Bekasi berdiri bangunan ibadah yang biasa digunakan oleh umat Konghucu.
Usianya pun kini sudah lebih dari 300 tahun, dan menjadikan Klenteng ini menjadi yang tertua di Kota Bekasi.
Klenteng yang bernama Hok Lay Kiong ini, memang menjadi favorit masyarakat tionghoa untuk beribadah setiap harinya.
Bahkan ketika perayaan Imlek, tempat ini pun dipenuhi umat tionghoa yang melakukan ibadah.
Tribunbekasi.com sempat mendatangi klenteng yang sudah berdiri sejak 1800-an itu. Dari sisi depan pun sudah terlihat jelas ornamen gapura bercorak merah, emas, dengan dibeberapa bagian dipenuhi dengan lampion identik masyarakat tionghoa.
Dari gapura tersebut juga bertuliskan Hok Lay Kiong. Memasuki area klenteng, sudah sangat terasa tercium bau dupa yang biasa digunakan masyarakat tionghoa untuk beribadah. Di area dalam yang cukup luas, juga terdapat beberapa area-area tempat ibadah yang telah disiapkan.
Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan jika berdirinya klenteng ini sudah ada sejak masa penjajahan VOC yang memang belum banyak diketahui banyak orang. Sehingga, klenteng ini banyak menyimpan sejarah di dalamnya.
"Jadi mungkin usianya sudah 200-300an. Klenteng ini memang sudah sangat tua, dan tentunya banyak menyimpan sejarah karena dibangun pada masa penjajahan VOC," kata Ronny Hermawan dikonfirmasi, Sabtu (15/1/2022).
Pembangunan Klenteng Hok Lay Kiong ini, menurut Ronny berawal dari pemberontakan etnis tionghoa yang dahulu bekerja di Batavia yang saat ini disebut Jakarta. Atas pemberontakan salah satunya terkait upah inilah, para etnis tionghoa menyebar ke beberapa wilayah termasuk Bekasi.
Setelah menyebar beberapa daerah, masyarakat etnis tionghoa saat itu menyambung lagi kehidupannya dengan cara berkebun. Beberapa diantaranya pun juga mendirikan rumah, dan selama berpuluh tahun etnis tionghoa berkembang hingga saat ini.
"Karena kebutuhan ibadah. Maka dibangunlah Klenteng ini. Makannya nih dari Tanggerang, Bekasi, Karawang itu Klenteng. Maka itu kehadiran klenteng tak terlepas dari sejarah masa lalu," katanya.
Nama Hok Lay Kiong sendiri diungkapkan Ronny memiliki arti gerbang rejeki. Dimana setiap umat yang berkunjung ke Klenteng itu mendapatkan rejeki. Seiring perkembangan zaman, Klenteng Hok Lay Kiong pun mengalami beberapa renovasi dan perpaduan warna merah, emas.
"Jadi nama Hok Lay Kiong gebang rejeki, ya mudah mudahan orang yang datang rejeki datang," ujarnya.