Juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan bahwa pelancong yang telah mengajukan skema Test & Go akan menjalani dua tes RT-PCR pada saat kedatangan dan kondisi kesehatan mereka akan dipantau.
"Warga Thailand yang berencana untuk pergi ke luar negeri juga akan diminta untuk menunda atau membatalkan perjalanan yang tidak perlu, terutama ke Eropa, AS, Afrika, dan Timur Tengah," kata Thanakorn.
Baca juga: Perbatasan Thailand Sudah Dibuka, Khaosan Road yang Biasanya Ramai Masih Sepi Turis Asing
Dia bersikeras bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menghentikan kedatangan turis, tetapi hanya menangguhkan aplikasi baru di bawah skema Test & Go sementara skema Phuket Sandbox akan berlanjut di bawah tindakan yang lebih ketat.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan bahwa lebih dari 60 kasus Omicron di Thailand telah terdeteksi, dan 97 kasus lainnya menunggu konfirmasi.
Adapun warga Thailand di luar negeri yang sudah mendaftar dan sedang menunggu persetujuan, Anutin mengatakan bahwa setelah aplikasi mereka disetujui, mereka akan diizinkan masuk di bawah skema Test & Go yang direvisi.
Bhummikitti Raktaengam, presiden Asosiasi Turis Phuket, mengatakan bahwa operator pariwisata di Phuket tidak ingin pemerintah mengembalikan karantina wajib bagi wisatawan lagi.
Mereka bersikeras bahwa skema sandbox harus dilanjutkan karena pulau itu masih mampu menerima pengunjung asing, katanya, seraya menambahkan bahwa skema tersebut memiliki model untuk pembukaan kembali di beberapa negara lain.
Phuket telah menerima sekirar 3.000 kedatangan asing per hari di bawah skema Test & Go sejak dibuka kembali pada 1 November dan sekira 4.487 pada 18 Desember, katanya.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel