Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Waspada Varian Baru Omicron, Jepang Tutup Perbatasan untuk Turis Asing

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana Kota Tokyo di Jepang

TRIBUNTRAVEL.COM - Kasus ditemukannya varian baru SARS-CoV-1 B.1.1.529 atau Omicron dari Afrika Selatan telah menjadi perbincangan banyak negara.

Ditemukannya varian baru Omicron dilaporkan pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali pada 24 November 2021.

Hal itu membuat sejumlah negara memperketat aturan masuk, bahkan menutup perbatasannya bagi turis asing.

Jepang misalnya, negara ini menutup perbatasan untuk seluruh turis asing guna mencegah penyebaran Omicron.

Dilaporkan Express, Selasa (30/11/2021), Jepang telah menutup perbatasannya untuk semua turis asing karena banyak negara yang mulai memperketat pertahanan dan aturan masuknya.

Ketika banyak yang membicarakan soal Omicron, Tokyo tidak lagi menerima kunjungan turis asing termasuk pelajar dan pelancong bisnis mulai 30 November 2021.

Bandara Narita Tokyo (Jepang) (Instagram/narita.airport_officia)

Baca juga: Pembatalan Penerbangan Akibat Varian Baru Omicron Bikin Afrika Selatan Kacau

Jepang menjadi negara kedua yang menutup perbatasan setelah Israel yang lebih dulu melakukan penutupan perbatasan di tengah perbincangan Omicron yang mungkin lebih menular daripada Covid-19 sebelumnya.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan: "Kami mengambil tindakan dengan rasa urgensi yang kuat."

Kishida mengatakan Jepang akan terus memberikan suntikan booster kepada penduduknya yang rentan, di mana tiga perempatnya sudah divaksinasi penuh.

Daftar Negara yang Menutup Perbatasan karena Varian Baru Omicron

Kasus varian Omicron Covid-19 terus bermunculan di seluruh dunia.

Untuk menekan menyebarannya, banyak negara bergegas menutup dan memperketat pembatasan perjalanan.

Kanada, Belanda, Australia, Inggris, Denmark, dan Austria telah mendeteksi varian Omicron yang berpotensi lebih menular hanya beberapa hari setelah pertama kali diidentifikasi oleh para peneliti di Afrika Selatan.

Sejak saat itu, sebagian besar negara mulai memperbarui aturannya.

Ilustrasi suasana Kota Tokyo di Jepang (Flickr/ Luca Sartoni)

Israel dan Jepang telah mengambil keputusan tegas terhadap varian Omicron dengan melarang semua pelancong asing masuk ke negaranya.

Dilansir dari lonelyplanet, Inggris mulai mewajibkan kembali penggunaan masker dan tes PCR untuk pelancong, dan larangan sementara penerbangan dari beberapa negara di Afrika.

Larangan itu dicabut setelah hari Minggu, tetapi pelancong dari Afrika selatan akan diminta untuk dikarantina.

Kanada juga telah melarang perjalanan ke Afrika Selatan dan negara-negara tetangga.

Amerika Serikat memang belum menemukan kasus Omicron di negaranya tapi mulai kemarin telah melarang masuknya setiap warga negara asing yang pernah melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Malawi atau eSwatini dalam dua minggu sebelumnya.

Australia telah memperkenalkan tindakan yang serupa dengan AS, dan juga akan menunda pembukaan kembali perbatasan internasionalnya bagi pemegang visa tertentu yang memenuhi syarat selama dua minggu lagi.

Pembukaan kembali perbatasan di Australia seharusnya dilakukan pada 1 Desember tetapi ditunda 2 minggu sampai para ilmuwan menemukan lebih banyak informasi tentang Omicron.

UE telah mengusulkan untuk menempatkan "rem darurat" pada kedatangan dari tujuh negara Afrika selatan, dan sebagian besar negara anggota telah menyetujuinya karena lonjakan infeksi Covid-19 yang didorong Delta terus menghantam kawasan itu dengan keras.

Baca juga: Daftar 28 Negara yang Kembali Tutup Perbatasan Akibat Varian Baru Covid-19 Omicron

Baca juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Aturan Terbaru Perjalanan Internasional Guna Cegah Varian Omicron

Tonton juga:

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melabeli Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian dan mengatakan "risiko global secara keseluruhan terkait dengan varian baru ... dinilai sangat tinggi".

“Larangan penerbangan telah diberlakukan di negara-negara Afrika bagian selatan, namun sejauh ini baru dua yang mendeteksi varian baru. Sementara negara-negara di wilayah lain telah melaporkan kasus Omicron,” kata Dr Matshidiso Moeti , Direktur Regional WHO untuk Afrika.

Varian itu diidentifikasi pada 24 November, dan masih banyak yang belum diketahui.

Saat penelitian berlanjut, WHO memuji Afrika Selatan dan Botswana karena dengan cepat berbagi informasi tentang jenis baru sehingga pemerintah dapat bersiap dengan tindakan pencegahan ekstra.

“Kecepatan dan transparansi pemerintah Afrika Selatan dan Botswana dalam menginformasikan kepada dunia tentang varian baru ini patut diapresiasi. WHO berdiri bersama negara-negara Afrika yang berani berbagi informasi kesehatan masyarakat yang menyelamatkan jiwa, membantu melindungi dunia dari penyebaran Covid-19," kata Dr Moeti.

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Baca juga: Tekan Penyebaran Varian Omicron Covid-19, Indonesia Perketat Aturan Masuk bagi WNA dan WNI

Baca juga: Negara-negara Ini Telah Memberlakukan Pembatasan Perjalanan karena Varian Omicron Covid-19