Sebagai informasi, warung Lodeh Kuthuk Rowo dibuka setiap hari, namun dapat tutup sewaktu-waktu jika persedian lauk sedang kosong.
Hal tersebut lantaran menyesuaikan musim, terlebih di Lamongan sendiri Ikan Gabus belum dibudidayakan secara masif dan hanya didapat dari alam liar.
"Kalau ikan tidak ada, saya lebih memilih tutup agar kualitas masakannya tidak berubah. Karena dari awal memang semua proses kita kerjakan sendiri," tutup Mastukah.
Baca juga: Warung Sego Sambel Lamongan ini Letaknya di Tengah Sawah, Murah Meriah dan Gratis Minum Sepuasnya
Baca juga: Seblak Bandung Autentik di Lamongan, Seporsi Mulai Rp 5 Ribuan dengan Isian Beragam
Baca juga: Nasi Boran Tanpa Nama dan Legendaris di Lamongan, Sehari Ludes Hingga Ratusan Porsi
(TribunTravel/Zainiya Abidatun N)
Baca selengkapnya soal kuliner legendaris Lamongan di sini.