TRIBUNTRAVEL.COM - Kekacauan terjadi Sabtu sore di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada Sabtu (20/11/2021) sore.

Hal itu disebabkan oleh suara tembakan yang tak sengaja dilepaskan.

Akibatnya, para pelancong melarikan diri lantaran takut akan adanya penembak aktif.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan kekacauan yang terjadi di bandara.

Baca juga: Proyek Bangun Bandara Habiskan Rp 16 Triliun, Tak Disangka Hanya 3 Tahun Beroperasi

Penghalan keamanan terllihat dirobohkan dan barang bawaan banyak ditinggalkan.

Para pelancong terlihat berlarian, bahkan hingga memenuhi area landasan pacu pesawat.

Melansir laman Insider, Senin (22/11/2021), insiden terjadi pada pukul 13.30 waktu setempat ketika sebuah senjata "tidak sengaja dilepaskan" di area pemeriksaan keamanan.

"Tidak ada penembak aktif. Ada tembakan yang tak disengaja di Bandara. Tidak ada bahaya bagi penumpang atau karyawan," tulis tweet dari Bandara Atlanta.

Baca juga: Bandara Mangkrak usai Dibangun 30 Persen, Dibiarkan Terbengkalai sebelum Diubah Jadi Taman

Departemen Kepolisian Atlanta berada di tempat kejadian dan penyelidikan oleh bandara "sedang berlangsung."

Tidak ada korban dalam insiden tersebut, menurtu laporan pihak kepolisian Atlanta.

Saksi mata mengatakan mereka mendengar "setidaknya 3 tembakan," kata jurnalis Tiffany Alaniz dalam sebuah tweet.

"Itu adalah situasi yang sangat menakutkan," kata Dianne Callahan, yang saat itu duduk di bagian kelas satu penerbangan menuju New York bersama putranya, kepada Insider.

"Kami mendengar teriakan dan orang-orang mulai saling mendorong untuk masuk ke dalam pesawat. Itu sangat menegangkan," imbuhnya.

Callahan mengatakan gerbangnya di Terminal T "sangat dekat" dengan area pemeriksaan keamanan tempat tembakan itu terdengar.

Baca juga: Kelakuan Tak Terduga Traveler di Bandara, Bagi-bagi Minuman Gratis Sebelum Masuk Pesawat

"Saya tidak mendengar tembakan itu. Orang-orang yang mendorong untuk masuk ke dalam pesawat mengatakan bahwa mereka mendengarnya," kata Callahan.