TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Internasional Ciudad Real (CQM) di Salida, Ciudad Real, Spanyol resmi dibuka pada tahun 2009.
Pada saat proses pembangunan, Bandara tersebut menghabiskan biaya lebih dari 1 miliar euro atau setara sekira Rp 16 triliun.
Namun sayang, kiprah Bandara Ciudad Real hanya bertahan selama 3 tahun saja.
Selama beroperasi, bandara itu juga hanya menampung dua maskapai berbiaya rendah.
Baca juga: Kelakuan Tak Terduga Traveler di Bandara, Bagi-bagi Minuman Gratis Sebelum Masuk Pesawat
Bahkan, satu di antaranya disubsidi oleh pemerintah Spanyol.
Setelah bertahun-tahun mangkrak, Bandara Ciudad Real dialihfungsikan sebagai pusat pemeliharaan dan penyimpanan.
Termasuk menampung pesawat dari seluruh dunia selama pandemi Covid-19.
Melansir laman Simple Flying, Sabtu (20/11/2021), ceritanya, Bandara Ciudad Real awalnya dibangun untuk mengambil sebagian lalu lintas udara dari Bandara Madrid Barajas.
Terminal penumpang di bandara itu awalnya dirancang untuk menangani dua juta penumpang per tahun.
Baca juga: Viral Video Tunjukkan Bagaimana Hewan Diterbangkan dalam Kargo Pesawat, Petugas Bandara Dikecam
Namun siapa sangka, proyek bernilai miliaran euro tersebut hanya bertahan selama tiga tahun saja.
Tercatat hanya ada dua maskapai yang sempat beroperasi di Bandara Ciudad Real, yakni Ryanair dan Vueling.
Tak lama setelah ditutup, bandara mulai mengalami kerusakan.
Setelahnya, bandara ini ditawarkan dengan harga 89 juta euro.
Kala itu, tidak ada investor yang mau membayar jumlah yang diminta.
Beberapa tawaran juga ditolak oleh pengadilan komersial Spanyol.
Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Akan Berhenti Beroperasi Selama 9 Bulan, Ini Alasannya