TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak pandemi Covid-19 dan menggeliatnya kembali industri penerbangan, sejumlah protokol kesehatan diberlakukan.
Protokol kesehatan ini diberlakukan baik bagi penumpang ataupun kru yang bertugas.
Mengenakan masker misalnya, menjadi satu di antara protokol kesehatan yang wajib dipatuhi.
Baca juga: Syahrini Bulan Madu Kedua ke Los Angeles, Naik Pesawat Kelas Satu Penuh dengan Fasilitas Mewah
Aturan mengenakan masker ini pun diwajibkan untuk mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan atau rumah.
Baru-baru ini seorang pilot Southwest Airlines menghadapi tuduhan penyerangan setelah berselisih dengan seorang pramugari terkait masker.
Perselisihan ini terjadi di sebuah hotel California, Amerika Serikat pada bulan lalu, dilansir dari Foxnews.com, Kamis (4/11/2021).
Serangan yang diduga terjadi pada 18 Oktober di sebuah bar di San Jose, di mana pilot dan pramugari tersebut beristirahat setelah tugas terbang, menurut laporan USA Today.
"Ada perselisihan tentang pemakaian masker dan pilot itu diduga melakukan penyerangan," kata Sersan polisi San Jose Christian Camarillo.
Kasus itu sedang diajukan ke Kantor Kejaksaan Distrik San Clara County untuk ditinjau dan kemungkinan dakwaan.
Sementara itu, sang pilot dilaporkan dinonaktifkan sementara selama penyelidikan berlangsung, menurut Juru Bicara Maskapai Brandy King.
Tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan oleh juru bicara maskapai tersebut.
"Kami tidak memiliki informasi untuk diberikan mengenai konteks acara, dan kami tidak membahas masalah personel secara eksternal," kata King.
Baca juga: Pramugari Ungkap Sejumlah Hal Tentang Pekerjaanya, Termasuk Cara Mereka Kentut di Pesawat
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat di Jawa-Bali, Tidak Wajib PCR & Sudah Boleh Pakai Antigen
Hanya beberapa hari setelah dugaan insiden tersebut, Southwest mengirim memo kepada pilot dan pramugari.
Southwest Airlines memperingatkan bahwa, "Melewati batas dalam percakapan yang memanas dapat menjadi pelanggaran pedoman kami untuk karyawan dan bahkan dapat berakhir dengan kehilangan pekerjaan,."
"Kami menyadari telah terjadi insiden perselisihan selama 19 bulan terakhir tentang kesopanan dan saling tenggang rasa dan itu untuk alasan yang baik," lanjutnya.
Baca tanpa iklan