TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari kamu mungkin pernah berpikir dan bertanya-tanya tentang ke mana perginya kotoran manusia di toilet pesawat.
Terlebih untuk penerbangan jarak jauh yang memakan waktu hingga belasan jam.
Dilansir dari Dailystar, Rabu (3/11/2021), sebelumnya pada bulan Juli 2021, kebun seorang pria di Windsor, Inggris diduga dihujani kotoran manusia.
Baca juga: Jarang Diketahui, Pramugari Pakai Kode Lampu Pesawat untuk Komunikasi Selama Penerbangan
Menurut seorang anggota Dewan Lokal, sesuatu yang diduga kotoran manusia ini berceceran mengenai tubuhnya.
Tepat sebelum insiden terjadi, penduduk setempat di Portsmouth ketakutan setelah menyaksikan kotoran beku jatuh dari langit, dilansir dari The Sun.
Namun menurut para ahli, tindakan membuang kotoran manusia ke udara seharusnya tidak mungkin dilakukan oleh pesawat modern.
Pada tahun 1974, James Kemper telah merancang teknologi toilet di pesawat.
Teknologi ini masih digunakan pada pesawat Boeing hingga hari ini.
Untuk menampung semua kotoran manusia di pesawat, toilet memiliki ruang hampa di bagian bawah bagian mangkuknya.
Ini menyedot kotoran manusia ke dalam tangki penampung di bawahnya, yang diamankan di palka.
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat di Jawa-Bali, Tidak Wajib PCR & Sudah Boleh Pakai Antigen
Baca juga: Penumpang Serang Pramugari hingga Berlumuran Darah, Pesawat American Airlines Terpaksa Dialihkan
Namun, ini tidak berarti bahwa kompartemen berisi kotoran dapat dibuka di tengah penerbangan.
Tidak ada seorang pun di penerbangan yang memiliki akses ke tangki penampung limbah karena tidak dapat dibuka dari dalam.
Oleh karena itu, hanya pekerja darat yang bisa mengosongkan palka saat pesawat mendarat dan berhenti.
Mereka melakukannya dengan menyedot semua limbah kotoran manusia dari penerbangan ke tangki terpisah yang diposisikan di luar pesawat.
Terlepas dari upaya terbaik pekerja darat untuk membersihkan kotoran dari pesawat, mungkin ada kejadian langka di mana kerusakan terjadi saat pesawat berada di tengah penerbangan.