Pemilihan konsep horor juga bukan alasan. "Kami ingin membuat pengunjung penasaran sehingga tertarik. Khususnya, bagi mereka yang suka dengan horor," katanya.
Tak hanya kesan menghibur yang dihadirkan, ia juga menyisipkan pesan religius di warkop ini.
"Ada replika mayat dan kuburan sebagai meja di sini. Sehingga, orang yang nongkrong di sini selalu ingat kematian," katanya.
Selain suasana, warkop ini juga memiliki olahan makanan yang khas dibanding warkop lainnya. Yakni, tujuh olahan ketan.
Di antaranya, ketan yang disajikan dengan taburan keju dan coklat yang diberi nama Ketan Dunia Lain.
Kemudian ketan dengan rasa Greentea yang diberi nama Ketan Pantai Selatan.
"Yang paling favorit adalah Ketan Dunia Lain. Isinya, bubuk kedelai, dicampur parutan kelapa, keju, dan coklat. Jadi, rasanya lengkap, ada manis, ada asinnya," katanya.
Inovasi ini pun mendapat antusias dari pengunjung.
Dio mengaku ada peningkatan omzet sekalipun pada masa pandemi.
"Sehari, bisa sampai 3-5 kg bahan ketan. Ada kenaikan 60 persen," katanya.
Harganya cukup terjangkau, satu porsinya mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 20.000. Warkop ini juga menyajikan berbagai snack, mie instan, hingga minuman.
Salah satu pengunjung di tempat ini, Zara terlihat begitu antusias.
"Awalnya kaget. Menguji adrenalin juga. Tapi, saya nggak takut sih," kata Zara.
"Mungkin nggak banyak juga warkop yang seperti ini di Surabaya. Ketannya juga enak. Saya pilih greentea, ada manisnya, ketannya juga enak, mantap pokoknya," katanya. (bobby koloway)
Baca juga: Kulineran Malam di Jogja, 6 Warung Nasi Goreng yang Terkenal Enak Ini Wajib Banget Dicoba
Baca juga: 61 Wisata Alam dan Wisata Air di Klaten Kembali Dibuka, Berikut Aturan Jika Ingin Berkunjung
Baca juga: KAI Luncurkan KA Airlangga Rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi PP, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
Baca juga: Lezatnya Nasi Uwet H. Zarkasi, Kuliner Legendaris di Pekalongan yang Eksis Sejak 1959
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ketika Kuntilanak Jualan Ketan Dunia Lain hingga Ketan Pantai Selatan