TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen belum akan membuka Museum Sangiran dalam pekan ini.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan uji coba pembukaan Museum Sangiran masih belum direncanakan.
"Kami Disparpora belum merencanakan jadwal pembukaan objek wisata, rencana besok pagi baru akan mengadakan simulasi pembukaan di Sangiran," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Simulasi yang dimaksud ialah simulasi yang dilakukan oleh pengelola Museum Sangiran itu sendiri, terkait penerapan protokol kesehatan.
"Simulasi besok belum dibuka untuk wisatawan umum, tapi hanya diikuti internal petugas Museum Sangiran," ujar Yusep.
Baca juga: Soto Girin, Kuliner Legendaris Sragen Sejak Tahun 1953 Langganan Pejabat hingga Sheila on 7
Menurut Yusep, dengan begitu Museum Sangiran belum akan dibuka dalam waktu dekat, atau dalam kurun waktu pekan ini.
Hal itu dikarenakan, pembukaan Museum Sangiran masih menunggu izin dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) dari Kemendikbud RI.
"Untuk pembukaan kita masih menunggu, nanti setelah simulasi hasilnya akan diajukan ke Kemendikbud, dan disesuaikan dengan rekomendasi Satgas Covid-19," terangnya.
Baca juga: Viral Soto Murah Rp 1.000 di Sragen, Tiap Jumat Tak Perlu Bayar
Selain itu, objek wisata lainnya di Kabupaten Sragen belum dibuka sepenuhnya, dan masih dalam tahap uji coba.
"Yang lain belum, karena Sragen masih menjalankan PPKM Level 3," pungkasnya.
Pedagang suvenir tetap buka
Meski Museum Sangiran masih ditutup untuk umum, pedagang suvenir tetap membuka lapaknya.
Tampak, terdapat 5 lapak pedagang suvenir di kawasan wisata manusia purba itu.
Para pedagang tersebut menjual berbagai pernak-pernik khas Sangiran, berupa batu kristal yang diasah menjadi gelang, kalung, bros, dan lainnya.
Sebelumnya, mereka berjualan di dalam kawasan Museum Sangiran, yang disediakan khusus oleh pengelola.