Hanya setahun setelah Neerja Bhanot pertama kali dipekerjakan oleh Pan Am, organisasi tersebut meluncurkan rencana untuk membajak Pan Am Penerbangan 73, yang mereka rencanakan untuk dialihkan ke Siprus dan kemudian Israel untuk membebaskan tahanan Palestina.
Saat pesawat hendak berangkat dari Karachi, Pakistan, tak lama sebelum fajar di pagi yang menentukan itu, Bhanot dan para penumpangnya disambut dengan tembakan yang memekakkan telinga.
Perjuangan Bhanot Selama Pembajakan Penerbangan Pan Am 73
Saat itu sekitar pukul 6:00 pagi ketika para teroris melintasi landasan Bandara Karachi menggunakan sebuah van dengan sirene yang meraung-raung dan berpakaian seperti petugas keamanan Bandara.
Saat mereka naik ke pesawat, Bhanot meneriakkan kode untuk "pembajakan" melalui interkom sementara pramugari Sherene Pavan segera memasukkan kode tersebut.
Hal ini memungkinkan pejabat bandara untuk mencatat dan menjaga agar pesawat tidak terbang sementara pihak berwenang dipanggil serta memberikan kesempatan kepada pilot untuk melarikan diri.
Ketika satu pembajak membuka pintu kokpit, dia terkejut menemukan bahwa itu kosong.
Baca juga: Pramugari Ungkap Tips Upgrade Kursi Pesawat ke Kelas Satu Gratis saat Penerbangan
Direktur Pan Am Karachi, Viraf Doroga, muncul di landasan dan berjanji untuk memberikan pilot baru kepada teroris dalam waktu satu jam.
Ketika tidak ada pilot yang datang, para pembajak mulai memilih penumpang, terutama mereka yang berkebangsaan Amerika.
Mereka membawa Rajesh Kumar asal Amerika berusia 29 tahun ke satu pintu pesawat, menembaknya dan membuang tubuhnya ke landasan.
Empat jam kemudian, mereka meminta awak pesawat mengumpulkan paspor setiap penumpang.
Bhanot dengan berani menyembunyikan paspor AS milik beberapa penumpang dan mendelegasikan rekan-rekannya untuk mengikutinya, membuang dokumen ke tempat sampah atau ke toilet.
Mengklaim tidak ada orang Amerika di pesawat, dia merawat penumpangnya dengan menyajikan sandwich dan minuman kepada mereka dan membuat mereka tetap tenang.
Akhirnya, setelah 17 jam yang menyiksa, listrik di pesawat tiba-tiba padam.
Baca juga: Kisah Mantan Pramugari Buka Bisnis Kuliner, 3.000 Kue Pasta Ubi Terjual Seminggu
Gagal meledakkan sabuk peledak mereka, orang-orang bersenjata itu malah menembaki kabin pesawat yang berisi penumpang.
Neerja Bhanot bergegas membuka satu pintu keluar darurat dan membantu penumpang turun dari perosotan.