"Kalau negara-negara lain biasanya jika sudah dikeluarkan dalam logam maka kertasnya ditarik. Kami masih memberikan pilihan," kata Gubernur BI saat itu, Adrianus Mooy.
Uang logam saat itu dipilih karena biayanya lebih kecil dan tahan lama. Sementara, uang kertas biayanya semakin lama makin besar, karena harus terus mencetak. (*)
Baca juga: Cari Tempat Makan Siang di Pekalongan? 5 Soto Tauto Enak dan Legendaris Ini Wajib Dicoba
Baca juga: Beli Kulkas Bekas Secara Online, Pria Ini Temukan Uang Rp 1,3 Miliar di Dalamnya
Baca juga: Terdampak PPKM, Taman Safari Prigen Buka Donasi Pakan Satwa dan Uang
Baca juga: Niat Gali Tanah untuk Bangun Wisata Pemandian, Petani di Bandung Barat Temukan Ratusan Uang Kuno
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Heboh Uang Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp 300 Juta, Sebenarnya Berapa Nilainya? Ini Kata BI