TRIBUNTRAVEL.COM - Masih ingat dengan Masakan Singkawang Asuk?
Sempat viral beberapa tahun yang lalu, Masakan Singkawang Asuk dulu selalu antre pembeli.
Bahkan para pelanggannya harus antre berjam-jam menggunakan nomor antrean.
Meski hanya menggunakan gerobak sederhana, namun Masakan Singkawang Asuk saat itu tak pernah sepi pembeli.
Baca juga: Kwetiau Sapi 78 Mangga Besar dan 6 Kuliner Malam di Jakarta Barat yang Terkenal Enak
Namun kini Masakan Singkawang Asuk sepi pembeli.
Penasaran, food vlogger Anak Kuliner mendatangi Masakan Singkawang Asuk yang berlokasi di Jalan Kepu Timur Nomor 33, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Anak Kuliner pun menemui penjual Masakan Singkawang Asuk yang tak lagi muda.
Saat ditanya berjualan sejak kapan, Asuk menjawab telah berjualan selama 33 tahun.
"Dulu pertama jualan di Daan Mogot agak sepi, keliling-keliling pindah ke sini (Kepu Timur)," ungkap Asuk dalam vlog Anak Kuliner.
Meskipun sudah tak lagi muda, Asuk mengaku lebih suka berjualan dibanding hanya di rumah.
"Di rumah juga nggak ada kerjaannya ngantuk. Anak juga bilang jangan dagang. Anak semua kerja ada gaji, tapi gue di rumah ngapain?" jelas kakek berusia 72 tahun itu.
Sempat viral dan antre pembeli
Sekitar dua tahun yang lalu, Masakan Singkawang Asuk sempat viral dan antre pembeli.
Asuk mengatakan, saat itu dirinya harus membuat pesanan pelanggan selama lima jam non stop.
Baca juga: Siomay Shin Chan Laris Manis di Jogja, Ludes Terjual Ratusan dalam 7 Jam Saja
"Sekarang agak sepi, gara-gara corona kan," ujar Asuk.
Ia mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu sempat ramai pembeli namun hanya sehari dan selanjutnya kembali sepi.
Omzetnya pun menurun drastis, hanya Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per hari.
Padahal sebelum pandemi, Asuk bisa mengantongi omzet mencapai Rp 2 juta.
Kendati demikian, Asuk tetap bersyukur ia masih bisa berjualan.
"Tapi Puji Tuhan, masih bisa cari makan," kata Asuk mensyukuri apa yang ia dapatkan.
Menu beragam
Masakan Singkawang Asuk menyajikan beragam menu.
Mulai dari mi goreng, mi kuah, bihun goreng, kwetiaw siram, nasi goreng, dan masih banyak lagi.
"Favoritnya di sini ya yang paling laku nasi goreng sama mi goreng," ucap Asuk.
Baca juga: Santap Bakso Sepuasnya Cuma Rp 13 Ribu di Tangerang Selatan, Syaratnya Makan Harus Habis
Mi yang dipakai untuk mi goreng dan mi kuah dibuat sendiri oleh Asuk.
Setelah pesanannya matang, Anak Kuliner langsung mencicipi nasi goreng dan mi goreng tersebut.
"Tadi gue minta yang pedas. Enak, gue suka banget sama tekstur mi-nya," ungkap Anak Kuliner.
"Bisa dibilang mi-nya tebel ya dan padet banget di mulut, dan juga kenyal sih dia. Rasanya manis, gurih, dan pedasnya berasa banget," lanjutnya.
Seporsi mi goreng buatan Asuk berisi mi, telur, sawi, tauge, ayam, udang, dan baso ikan.
Selanjutnya Anak Kuliner mencoba nasi goreng buatan Asuk.
"Lanjut guys, ini menu kedua kita, nasi goreng yang komplit. Banyak juga, toppingnya ini ayam, terus ada baso ikan juga, udang juga," jelas Anak Kuliner.
"Dan ini hijau-hijau ya, mendominasi banget warna hijaunya. Karena sayurnya sawi ini banyak banget dikasihnya," lanjut dia.
Baca juga: Mi Ayam Unik di Petamburan Jakarta, Punya Menu Rahasia Gratis Buat Pengunjung
Anak Kuliner menjelaskan, nasi yang dipakai merupakan nasi pera yang kerap dipakai untuk membuat nasi goreng.
"Rada-rada pera, tapi menurut gue nggak pera banget," ungkapnya.
Sementara untuk rasa, Anak Kuliner menjelaskan bahwa rasanya dominan gurih.
Seporsi masakan buatan Asuk dibanderol Rp 30 ribu.
Jika penasaran dengan Masakan Singkawang Asuk, kamu bisa datang pukul 10.00 - 20.00 WIB.
Baca juga: Tongseng Legendaris Super Laris di Muntilan, 18 Kilogram Daging Kambing Ludes Sehari
Masakan Singkawang Asuk tutup setiap hari Minggu.
Kamu pun tak perlu khawatir, karena Masakan Singkawang Asuk 100 persen halal.
"Nggak usah takut. Jadi nggak pakai minyak apa-apa. Aman banget," tutup Anak Kuliner.
(TribunTravel.com/Sinta A.)