Ia mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu sempat ramai pembeli namun hanya sehari dan selanjutnya kembali sepi.
Omzetnya pun menurun drastis, hanya Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per hari.
Padahal sebelum pandemi, Asuk bisa mengantongi omzet mencapai Rp 2 juta.
Kendati demikian, Asuk tetap bersyukur ia masih bisa berjualan.
"Tapi Puji Tuhan, masih bisa cari makan," kata Asuk mensyukuri apa yang ia dapatkan.
Menu beragam
Masakan Singkawang Asuk menyajikan beragam menu.
Mulai dari mi goreng, mi kuah, bihun goreng, kwetiaw siram, nasi goreng, dan masih banyak lagi.
"Favoritnya di sini ya yang paling laku nasi goreng sama mi goreng," ucap Asuk.
Baca juga: Santap Bakso Sepuasnya Cuma Rp 13 Ribu di Tangerang Selatan, Syaratnya Makan Harus Habis
Mi yang dipakai untuk mi goreng dan mi kuah dibuat sendiri oleh Asuk.
Setelah pesanannya matang, Anak Kuliner langsung mencicipi nasi goreng dan mi goreng tersebut.
"Tadi gue minta yang pedas. Enak, gue suka banget sama tekstur mi-nya," ungkap Anak Kuliner.
"Bisa dibilang mi-nya tebel ya dan padet banget di mulut, dan juga kenyal sih dia. Rasanya manis, gurih, dan pedasnya berasa banget," lanjutnya.
Seporsi mi goreng buatan Asuk berisi mi, telur, sawi, tauge, ayam, udang, dan baso ikan.
Selanjutnya Anak Kuliner mencoba nasi goreng buatan Asuk.