"Seluruh big data NAR ini terkoneksi dengan aplikasi Pedulilindungi sehingga proses pengisian e-HAC yang selama ini sudah berjalan tidak akan berlaku lagi dan beralih ke aplikasi Pedulilindungi," kata Oscar.
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Rute Jakarta-Pekanbaru, Terbang Langsung Mulai Rp 400 Ribuan
Dengan diberlakukannya kebijakan ini, penumpang yang akan bepergian dapat melakukan pemeriksaan tes swab PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.
"Saat ini sudah ada sejumlah Lab yang terafiliasi dengan Kemenkes dan memasukkan data ke dalam NAR, sehingga hanya hasil swab PCR dari lab tersebut yang dapat dipakai sebagai syarat penerbangan," tambah Oscar.
Dengan mekanisme baru ini, maka pengecekan kesehatan penumpang dilakukan saat keberangkatan dan bukan saat kedatangan sehingga bisa membuat para penumpang merasa lebih aman dan nyaman.
"Di situasi seperti ini, pengecekan hasil tes kesehatan perlu dilakukan secara ketat untuk memastikan penumpang pesawat benar-benar dalam keadaan sehat."
"Melalui integrasi sistem ini, kita juga dapat mendorong dan memantau pelaksanaan tes dan lacak secara real time sehingga ini akan membantu upaya penurunan laju penyebaran virus Covid-19," ungkap Oscar.
Baca juga: Daftar Tiket Pesawat Murah Lion Air Rute Jakarta-Palu, Tarif Mulai Rp 1 Jutaan Sekali Jalan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cegah Bukti PCR dan Vaksinasi Palsu, Penumpang Pesawat Wajib Miliki Aplikasi Pedulilindungi