"Jika dia mengambil makanan, dia akan merasa malu dan takut pada laki-laki. Dia akan berjalan tergesa-gesa, karena dia tidak memiliki bibir (pelat). Dia akan pergi dengan cepat untuk meletakkan makanan dan tidak akan menyapa siapa pun."
Uniknya, sudah menjadi kepercayaan umum bahwa seorang wanita yang memakai pelat bibir akan memiliki sapi yang lebih sehat dan tahu cara memerah susu sapinya.
Sebaliknya, seorang wanita yang tidak memakai pelat bibir dipandang tidak patuh pada adat istiadat tanah air dan biasanya dicambuk oleh ayah dan kerabat laki-lakinya.
Kendati demikian, tak semua wanita Suku Mursi memakai pelat bibir.
Baca juga: 4 Suku Penjelajah Asal Indonesia, Ada yang Dijuluki Sebagai Viking
Pelat bibir hanya digunakan oleh wanita berusia muda, wanita yang belum menikah dan wanita yang baru saja menikah.
Pelat bibir ternyata juga tidak digunakan setiap saat oleh para wanita Suku Mursi.
Penduduk wanita Suku Mursi hanya akan menggunakan pelat bibir pada momen-momen tertentu, seperti tarian, saat menyajikan makanan pria, kompetisi duel, dan acara ritual.
Ketika ingin makan, mereka tinggal melepaskannya.
Penggunaan pelat bibir hampir sama dengan tindik.
Para wanita Suku Mursi yang memasang pelat bibir juga mengambil tindakan pencegahan keamanan untuk memastikan tidak terinfeksi.
Terkadang, pelat bibir dilepas dan dibersihkan.
Baca juga: 5 Suku Misterius Ini Belum Pernah Terjamah Kehidupan Luar
Baca juga: Unik, Anak Perempuan di Suku Ini Mengenakan Konde yang Terbuat dari Rambut Leluhurnya
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.