Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Klodjen Djaja 1956, Warkop Unik di Malang yang Asyik Buat Tempat Nongkrong

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warkop Klodjen Djaja 1956, Malang

Karena itu, area dapurnya juga terbuka sehingga pengunjung bisa melihat proses pembuatan kopi yang dipesan.

Warkop Klodjen Djaja 1956 ini beroperasi sejak 14 Februari 2021.

Meski pandemi, namun menunjukkan trend penjualan positif.

Baca juga: Kenapa Orang Italia Menghindari Minum Kopi Setelah Jam Makan Siang?

Selain minuman, juga menjual biji dan kopi bubuk yang baru diproses saat ada pembelian.

Menurutnya, lokasi Warkop Klodjen Djaja 1956 ini adalah milik teman SMA-nya.

Di era 1992, dia juga kerap nongkrong di rumah temannya ini.

"Sejak lama ya modelnya seperti ini. Lokasinya strategis," jawabnya.

Sebelah Warkop Klodjen Djaja 1956 adalah penjual daging legend di Klojen yang suda ada sejak 1956.

Kedua gerai tersebut berada dalam satu gedung.

Penamaan 'Djaja' sendiri diharapkan ke depannya supaya lebih berjaya.

Sekedar informasi, sebelum jadi warkop, gerai tersebut sempat dijadikan tempat berjualan bakso.

Baca juga: Sensasi Menikmati Kopi di Forest Kopi, Kedai Kopi di Batang dengan Ketinggian 1.000 Mdpl

Baca juga: Ngopi Sambil Kulineran di Pondok Kopi Umbul Sidomukti Bandungan Semarang, Udaranya Sejuk Bikin Betah

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul "Warkop Klodjen Djaja 1956 Malang, Usung Konsep Jadul, Bawa Cangkir Kopi Sendiri Cuma Rp 1000".