Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Klodjen Djaja 1956, Warkop Unik di Malang yang Asyik Buat Tempat Nongkrong

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warkop Klodjen Djaja 1956, Malang

Ia juga mendapatkan satu lagi poster ukuran besar dan dipasang seolah menandakan pemutaran film hari ini, midnight, dan yang akan datang.

Di warungnya juga dipasang tulisan-tulisan jadul.

Baca juga: 10 Hal yang Penting Dihindari di Pesawat, Termasuk Minum Kopi dan Teh Panas

Warkop Klodjen Djaja 1956, Malang (Instagram.com/@klodjendjaja)

Ada imbauan jaga prokes seperti cuci tangan, pakai hand sanitizer, dan lain sebagainya.

"Saya ingin membangun kesan tahun 80-90an di Warkop Klodjen Djaja 1956 ini," papar pengusaha warkop ini.

Ada sepeda lama, toa (pengeras suara) masjid yang dibelinya dua dan dipasang di depan.

Toa tersebut difungsikan untuk pengeras musik di dalam warkop.

"Kalau pagi, ya disetel lagu-lagu lama kayak Beatles, Beegees karena yang datang umumnya orang-orangtua sekitar pasar," jawabnya.

Warkop Klodjen Djaja 1956 buka setiap pukul 06:00-09:00 WIB dan buka kembali pukul 16:00-21:30 WIB.

Jam buka ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Warkop Klodjen Djaja 1956 menghadirkan sejumlah menu yang murah meriah.

Seperti kopi robusta harganya Rp 2.000, tapi pengunjung yang bawa cangkir atau gelas sendiri cukup bayar Rp 1.000 saja.

Namun ketika sore hari, kopi robusta dijual Rp 3.000 per cangkir.

Selain kopi robusta, ada menu lain yang menarik untuk dicicipi yaitu kopi susu saring.

Dikatakan, meski harga kopi murah, tapi tidak memakai kopi instan.

Tapi pegawai memproses sendiri dari biji kopi menjadi bubuk.

Halaman
123