Jaksa Miansoni menjelaskan, wanita itu menonton balapan bersama pasangannya saat perlombaan melewati beberapa kilometer dari rumah mereka di pedesaan Britanny.
Tulisan di papannya ditujukan untuk kakek-neneknya yang sedang menonton TV di rumah seperti jutaan orang Perancis lainnya.
Miansoni menambahkan, pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan keputusan akan segera dibuat apakah akan mendakwanya, dengan menempatkan orang lain dalam bahaya karena kelalaian, dan menyebabkan cedera tubuh yang tidak disengaja.
Sebelumnya pada Kamis, penyelenggara Tour de France mengatakan, pihaknya menarik pengaduan hukum terhadap pelaku.
"Insiden itu telah meledak di luar proporsi," kata Direktur Christian Prudhomme kepada AFP.
"Jadi kami ingin menenangkan keadaan sekarang setelah pesan tersampaikan bahwa para penonton pinggir jalan harus berhati-hati."
Tony Martin, pemenang etape Tour de France enam kali, sebelumnya menyerukan hukuman berat.
"Dia tidak cuma melanggar batas dan tidak membantu kami berdiri, tapi dia juga tidak menyerahkan dirinya ke polisi atau memberikan alasannya," kata pebalap berusia 36 tahun itu kepada harian Jerman Bild.
Martin, yang bertanding untuk Tim Jumbo–Visma, masih bisa balapan, tetapi pebalap Spanyol Marc Soler harus keluar karena kedua tangannya patah.
Soler pada Rabu berkata ke surat kabar La Vanguardia Spanyol, dia hendak untuk mengajukan komplain resmi tentang wanita itu.
"Orang-orang datang menonton balapan untuk membuat kacau dan mereka pulang dengan baik-baik saja, tapi kami pengendara sepeda membayarnya dengan tubuh kami," keluhnya.
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Murah di Kebumen Buat Staycation, Lengkap dan Menarik Fasilitasnya
Baca juga: Daftar 22 Wisata Kampung Tematik di Kota Malang yang Tutup Selama PPKM Darurat
Baca juga: Tarif Mulai Rp 90 Ribuan, 5 Hotel Murah di Jogja Cocok untuk Staycation Akhir Pekan
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ketika Aksi Penonton Ingin Selfie Berujung Tabrakan Massal di Tour de France
Baca tanpa iklan