TRIBUNTRAVEL.COM - Ajang balap sepeda bergensi di dunia Tour de France yang digelar pada Sabtu (26/6/2021) lalu diwarnai dengan insiden tabrakan massal.
Pemicunya, seorang penonton yang membawa poster dari kardus hendak selfi di lintasan balapan.
Penonton tersebut tidak sadar kalau posisinya menghalangi lintasan sehingga berujung tabrakan massal.
Akibat tabrakan tersebut, sejumlah pembalap mengalami luka, bahkan ada yang sampai patah tulang.
Selain itu, sejumlah sepeda milik para pembalap mengalami kerusakan.
Rekaman video memperlihatkan seorang penonton wanita memegang kardus panjang, dengan tulisan yang menyemangati pengendara untuk "Pergi!"
Posisinya sangat dekat dengan pebalap yang memenuhi jalur, dengan satu kaki di jalan dan kardus panjang tergantung di lintasan.
Kepala penonton menoleh ke arah yang berlawanan dari pengendara sepeda ketika semua kekacauan terjadi.
Baca juga: Taman Bermain di Jepang Ini Ajak Pengunjung Bermain dengan Pokemon Sembari Menikmati Alam
Baca juga: Jelajah Balai Adat Dayak Maanyan Warukin, Tempat Wisata Sejarah di Kalsel
Pebalap veteran Tony Martin menabrak kardus itu dan jatuh ke tanah.
Pengendara lain di belakang maupun di sampingnya pun terjungkal jatuh hingga menyebabkan puluhan orang lain di belakang mengalami kecelakaan beruntun.
Setidaknya insiden itu melibatkan setengah dari pengendara dalam kejuaraan sepeda terbesar dunia itu.
Beberapa sepeda rusak akibat kecelakaan itu tetapi jumlah korban cedera pada pengendara tidak segera jelas, melansir New York Post.
Martin yang berlumuran darah kembali beraksi namun Jasha Sutterlin dari Jerman dikabarkan mundur karena kecelakaan tersebut.
Penyelenggara Tur memperingatkan penggemar untuk "menghormati keselamatan pengendara".
"Jangan mempertaruhkan segalanya untuk foto atau tampil di televisi!" tegas penyataan itu seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com dalam artikel yang berjudul "Detik-detik Penonton Selfie di Lintasan Balap Tour de France Timbulkan Kecelakaan Massal.
Kelompok kedua melibatkan lusinan pesaing, termasuk juara Tour de France empat kali Chris Froome, yang mengendara dengan kecepatan penuh mendekati garis finish.
Alaphilippe menjadi juara dunia Perancis ketiga yang mengenakan kaus kuning pada hari pembukaan balapan. Juara sebelumnya dari Perancis adalah Georges Speicher pada 1934 dan Bernard Hinault pada 1981.
Ditangkap
Seorang penonton ajang balap sepeda Tour de France yang selfie di pinggir lintasan dan menyebabkan kecelakaan massal telah ditangkap dan langsung diadili pengadilan.
Jaksa pada Kamis (1/7/2021) mengatakan, pelaku merasa malu dengan kebodohannya dan khawatir atas tingginya perhatian publik kepadanya.
"Tersangka mengungkapkan perasaan malu dan takut tentang konsekuensi dari tindakannya," kata jaksa kota Brest, Camille Miansoni, kepada wartawan pada konferensi pers yang disiarkan langsung oleh beberapa saluran TV Perancis.
"Dia mengatakan khawatir tentang perhatian media atas apa yang dia sebut 'kebodohan'," tambah Miansoni dikutip dari AFP.
Pelaku adalah wanita berusia 30 tahun yang tidak disebutkan namanya.
Ia ditangkap pada Rabu (30/6/2021), lima hari setelah kecelakaan massal Tour de France yang menyebabkan puluhan pebalap luka-luka dan memar, lalu satu peserta tangannya patah.
Mengenakan mantel kuning cerah, dia berdiri di pinggir lintasan sambil menghadap kamera, dan memegang papan karton besar bertuliskan "Ayo! Kakek dan nenek".
Ia tidak menyadari ada pebalap yang melaju kencang di belakangnya.
Kontestan Tour de France asal Jerman, Tony Martin, kemudian menabraknya yang berujung penundaan lima menit.
Kecelakaan itu memicu perdebatan tentang keselamatan dan perilaku penonton di Tour de France karena para penonton diizinkan berdiri di pinggir jalan.
Pelecehan verbal terhadap pelaku kecelakaan tadi juga terjadi meluas di media sosial.
Alasan pelaku selfie
Jaksa Miansoni menjelaskan, wanita itu menonton balapan bersama pasangannya saat perlombaan melewati beberapa kilometer dari rumah mereka di pedesaan Britanny.
Tulisan di papannya ditujukan untuk kakek-neneknya yang sedang menonton TV di rumah seperti jutaan orang Perancis lainnya.
Miansoni menambahkan, pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan keputusan akan segera dibuat apakah akan mendakwanya, dengan menempatkan orang lain dalam bahaya karena kelalaian, dan menyebabkan cedera tubuh yang tidak disengaja.
Sebelumnya pada Kamis, penyelenggara Tour de France mengatakan, pihaknya menarik pengaduan hukum terhadap pelaku.
"Insiden itu telah meledak di luar proporsi," kata Direktur Christian Prudhomme kepada AFP.
"Jadi kami ingin menenangkan keadaan sekarang setelah pesan tersampaikan bahwa para penonton pinggir jalan harus berhati-hati."
Tony Martin, pemenang etape Tour de France enam kali, sebelumnya menyerukan hukuman berat.
"Dia tidak cuma melanggar batas dan tidak membantu kami berdiri, tapi dia juga tidak menyerahkan dirinya ke polisi atau memberikan alasannya," kata pebalap berusia 36 tahun itu kepada harian Jerman Bild.
Martin, yang bertanding untuk Tim Jumbo–Visma, masih bisa balapan, tetapi pebalap Spanyol Marc Soler harus keluar karena kedua tangannya patah.
Soler pada Rabu berkata ke surat kabar La Vanguardia Spanyol, dia hendak untuk mengajukan komplain resmi tentang wanita itu.
"Orang-orang datang menonton balapan untuk membuat kacau dan mereka pulang dengan baik-baik saja, tapi kami pengendara sepeda membayarnya dengan tubuh kami," keluhnya.
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Murah di Kebumen Buat Staycation, Lengkap dan Menarik Fasilitasnya
Baca juga: Daftar 22 Wisata Kampung Tematik di Kota Malang yang Tutup Selama PPKM Darurat
Baca juga: Tarif Mulai Rp 90 Ribuan, 5 Hotel Murah di Jogja Cocok untuk Staycation Akhir Pekan
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ketika Aksi Penonton Ingin Selfie Berujung Tabrakan Massal di Tour de France
Baca tanpa iklan