Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Anti Mainstream! Gudeg Relasi Super Laris di Solo, Antrean Ramai Sebelum Warung Buka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pembeli tampak antre di Gudeg Relasi Solo, Jawa Tengah.

Rindi, seorang pembeli yang juga tengah mengantre mengatakan bahwa ia sering makan di Gudeg Relasi lantaran enak dan harganya murah.

"Kalau gudeg yang lain rasanya itu lebih manis, kalau ini ada kuah pedas dan gak pedas, jadi bisa request," ujar Rindi.

Penjual mengatakan bahwa Gudeg Relasi sudah ada sejak tahun 1992 silam.

Baca juga: Warung Pelopor Mi Ayam Goreng Super Laris di Jogja, Jual 700 Porsi Sehari

Penjual mengatakan bahwa dahulu jualannya masih komplit.

Namun, setelah krisis moneter yang terjadi sekira tahun 1997-1998, ia hanya menjual gudeg saja.

Setelah puas berbincang, Nex Carlos akhirnya mencicipi sajian Gudeg Relasi.

Dalam satu porsi, terdapat isian daun singkong, gudeg, suwiran ayam kampung.

Sebagai pelengkap, Nex Carlos menambahkan lauk telur dadar, ayam kecap dan ayam rendang.

"Yang gue suka kuah santannya, pedas," ungkap Nex Carlos saat mencicipi sajian Gudeg Relasi.

"Bener kata mereka tadi yang pada ngantre, yang bikin beda tuh di sini kuahnya pedas. Tapi pedasnya tuh pedas enak," tambahnya.

Nex Carlos mengaku bahwa lauk yang paling enak adalah sajian ayam kecapnya.

Menurutnya, kecapnya tidak terlalu dominan, sehingga rasanya tidak terlalu manis banget.

"Manisnya pas. Walaupun gak meresap sampai dalam banget, tapi di bagian luar bumbunya itu cukup untuk satu gigitan," pungkasnya.

Baca juga: Mi Ayam Super Laris di Semarang Jualan 3 Hari Seminggu, Tiap Buka 2 Jam Langsung Ludes

Baca juga: Sedapnya Mangut Lele Mbah Marto, Sehari 100 Kilogram Lele Ludes Terjual

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal rekomendasi kuliner di sini.