TRIBUNTRAVEL.COM - Colosseum di Roma, Italia memang bisa dieksplor oleh para wisatawan.
Namun, mereka hanya dapat menjelajahi sebagian sisi dalam dan luar bangunan.
Bagian bawah Colosseum yang misterius, tetap ditutup untuk umum selama 2.000 tahun.
Melansir laman Insider, Jumat (2/7/2021), Colosseum ini merupakan salah satu landmark paling terkenal di Italia.
Baca juga: Roma Akan Bangun Lantai Baru di Arena Colosseum, Seperti Apa?
Tempat wisata ikonik ini dibangung pada masa Kaisar Vespasianus.
Konstruksi dimulai pada 72 Masehi, dan butuh hampir delapan tahun untuk menyelesaikannya.
Setelah selesai dibangun, Colosseum menjadi amfiteater terbesar di dunia selama lebih dari 450 tahu, menurut Artnet News.
Saat penggunaan Colosseum beralih dari arena menjadi objek wisata, hypogea atau terowongan labirin yang dulunya berada di bawah arena ditutup.
Sekira 7 juta pengunjung per tahun bisa melihat hypogea, namun tidak bisa melangkahkan kaki ke sana.
Namun, hal itu berubah pada bulan Juni 2021.
Baca juga: Bakal Jadi Tempat Konser, Ini Fasilitas yang Akan Dibangun di Colosseum Roma
Baca juga: Fakta Unik Colosseum, Arena Hidup Mati Gladiator Roma Abad Pertengahan
Kementerian Kebudayaan Italia mengeluarkan kebijakan untuk merestorasi hypogea, atau yang disebut sebagai jantung' Colosseum.
Kini, pengunjung dapat menjelajahi area yang sebelumnya tertutup selama 2.000 tahun tersebut.
Dalam konferensi pers pada 25 Juni 2021 lalu, anggota dari beberapa media dapat berjalan melalui hypogea, rumah bagi terowongan Colosseum yang sebelumnya tidak dapat diakses.
Menurut laporan, bagian bawah tanah Colosseum itu telah dibuka untuk umum sejak 26 Juni 2021.
Colosseum mengadakan pertarungan gladiator, bertarung dengan hewan liar, dan bahkan eksekusi publik, menurut Artnet News.
Baca juga: Turis Irlandia Terancam Denda Rp 35,8 Juta Karena Ukir Inisial Namanya di Colosseum Roma