TRIBUNTRAVEL.COM - Aurel Hermansyah belum lama ini jadi perbincangan di media sosial lantaran unggahannya yang memamerkan bunga edelweis.
Bunga tersebut diketahui pemberian sang suami, Atta Halilintar, saat keduanya liburan ke Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam foto tersebut, terlihat Aurel memegang bunga edelweis yang disebutnya sebagai bunga keabadian.
Unggahan itu banjir komentar yang menyebut bunga edelweis tidak boleh dipetik.
Namun, unggahan Aurel tersebut kini telah dihapus dari akun Instagramnya.
Atta pun angkat bicara terkait insiden ini.
Ia berdalih, dirinya hanya berniat membantu penjual bunga yang memohon untuk dibeli dagangannya.
"Jadi itu ada orang jual bunga 'pak tolong bantu saya, bantu saya' gitu," ucap Atta Halilintar saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Berkunjung ke Desa Wonokitri Pasuruan Jawa Timur, Tempat Budidaya Bunga Edelweis
"Saya tanya berapa, dia bilang 40 ribu, ya udah saya beli dua nih saya kasih," lanjut Atta.
Atta mengatakan saat itu dirinya hanya berniat untuk membantu pedagang tersebut karena mengeluh belum makan.
"Karena dia bilang tolong bantu saya, mau makan belum makan segala macam, ya udah saya beli," jelasnya.
Terlepas dari hal tersebut, berikut TribunTravel merangkum 13 fakta unik bunga edelweis.
1. Ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman
Edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819.
Bunga ini ditemukan pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
2. Disebut bunga abadi
Bunga edelweis disebut-sebut sebagai bunga abadi, karena bunga ini bisa tumbuh selama 10 tahun.
Hal ini karena edelweis memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.
Baca juga: Foto Aurel Genggam Bunga Edelweiss Tuai Kritik, Atta Halilintar Beri Penjelasan
3. Populasinya berkurang
Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi bunga edelweis semakin berkurang.
Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis.
Kasus pemetikan bunga edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018.
Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani.
Sementara tahun lalu, pendaki asal Batang juga terciduk mencabut bunga edelweis di Gunung Merbabu.
4. Tumbuh di beberapa gunung di Indonesia
Bunga edelweis tumbuh di tanah dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.
Tak heran jika bunga berkelopak putih ini banyak ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia.
Di antaranya Gunung Merbabu, Pangrango, Lawu, Semeru, Rinjani, dan sebagainya.
5. Mekar saat akhir musim hujan
Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.
Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.
6. Tinggi bisa mencapai 8 meter
Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.
Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.
Baca juga: Aurel Hermansyah Unggah Foto Bunga Edelweiss Pemberian Atta Halilintar, Unggahannya Banjir Komentar
7. Mampu bertahan di tanah tandus
Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.
Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
8. Dilindungi Undang-undang
Melansir Tribunnews.com, edelweis merupakan satu jenis bunga yang dilarang untuk dipetik karena berada di wilayah konservasi.
Larangan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Dalam peraturan menteri tersebut, disebutkan bunga edelweis adalah bunga yang dilindungi.
Orang yang memetik bunga edelweis juga melanggar UU Nomor 41 Tahun 1999 dengan ancaman penjara paling lama satu tahun dan denda maksimal Rp 50 juta.
9. Razia di gunung
Dahulu, saking banyaknya pendaki yang memetik edelweis, beberapa gunung mengadakan razia terhadap pendaki.
Saat itu, petugas berjaga di pos pendakian dan merazia carrier pendaki.
10. Dibudidayakan di beberapa daerah
Beberapa daerah pegunungan di Indonesia membudidayakan bunga edelweis.
Edelweis hasil budidaya biasanya banyak dijual sebagai oleh-oleh, salah satunya di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Baca juga: Sudah Ada Sejak 200 Tahun Lalu, Kenapa Bunga Edelweis Tidak Boleh Dipetik?
Desa ini merupakan tempat untuk membeli Edelweiss secara resmi, dilaporkan Kompas.com.
Lokasinya berada di kawasan penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Secara fisik, edelweis alami dan edelweis budidaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Bunga edelweis hasil budidaya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga yang tumbuh liar.
11. Pernah jadi gambar perangko
Pada 2003, bunga edelweis pernah dijadikan gambar perangko oleh Pos Indonesia.
12. Bunga edelweis ada di luar negeri
Di luar negeri juga terdapat bunga edelweis yang disebut Leontopodium Alpinum.
Meskipun sama-sama edelweis, namun berbeda dengan edelweis yang ada di Indonesia.
Bunga edelweis di luar negeri bahkan menjadi bunga nasional Austria.
Baca juga: Viral di Medsos, Pendaki Wanita Memetik Bunga Edelweis, Diingatkan Namun Tetap Tak Acuh
13. Pernah jadi judul lagu
Bunga edelweis pernah menjadi judul sebuah lagu yang dinyanyikan dalam film The Sound of Music pada 1965.
Judul lagu tersebut yaitu 'Edelweiss'.
Saking populernya bahkan lagu tersebut dinyanyian beberapa kali sejak dirilis pada 1965.
Lagu 'Edelweiss' terbaru dinyanyikan oleh Billy Porter pada 2017.
(TribunTravel.com/Sinta A.)