Penyebab lainnya juga karena pendaki mendaki dengan tempo terlalu cepat.
Dirangkum dari KompasTravel, AMS terbagi menjadi tiga kategori, di antaranya:
1. AMS ringan
Gejala AMS ringan biasanya muncul 12-24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut.
Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak napas, tidur terganggu, dan lain sebagainya.
2. AMS sedang
AMS sedang akan menyerang pendaki jika gejala pada AMS rendah tidak teratasi dengan baik.
Gejala pada AMS sedang di antaranya pendaki akan merasakan sakit kepala parah, mual disertai muntah, penurunan kesadaran (ataksia), dan lain sebagainya.
Baca juga: Jalani Pemeriksaan, Ratusan Pendaki Gunung Everest Dinyatakan Positif Covid-19
3. AMS berat
AMS berat terjadi ketika si penderita mengalami sesak napas dan kehilangan kesadaran total (penurunan status mental).
Dalam kasus ini, pendaki tersebut sudah tidak sadarkan diri dan harus segera ditandu menuju tempat yang lebih rendah dan harus ditangani serius oleh petugas medis.
Cara penanganan AMS
Pendaki yang mengalami AMS harus segera mendapat penanganan agar tidak semakin parah.
Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan rekan sependakian, yaitu:
1. Lakukan pendampingan
Baca tanpa iklan