Awalnya, hal ini dilakukan untuk memudahkan warga memberi zakat fitrah pada malam hari. Pada saat itu, lampu terbuat dari damar dan getah pohon.
Kemudian, seiring perkembangan zaman, lampu diganti dengan minyak kelapa dan kini minyak tanah.
Tradisi Tumbilatohe sudah berlangsung sejak abad ke-15. Masa sekarang, lampu yang dipasang lebih beragam bentuk dan warnanya.
Selain itu, lampu juga dipasang di luar rumah seperti tempat umum hingga area sawah.
7. Meriam Karbit di Pontianak
Pulau Kalimantan tepatnya di Pontianak, Kalimantan Barat juga memiliki tradisi menyambut hari Lebaran. Umat Islam di Pontianak akan mengadakan festival Meriam Karbit.
Uniknya, festival ini sudah menjadi ajang perlombaan tahunan ketika Lebaran.
Menurut ceritanya, meriam karbit digunakan untuk mengusir kuntilanak dengan cara menembakkannya
Festival Meriam Karbit diadakan di tepi sungai Kapuas dengan menghadirkan sejumlah meriam warna-warni.
Pemenang lomba Meriam Karbit biasanya dinilai dari meriam yang paling kompak bunyinya.
Menurut catatan Kompas.com (6/7/2016), untuk membuat meriam karbit dibutuhkan biaya sekitar 15-30 juta.
8. Tradisi Hadrat di Kaimana, Papua
Ujung Timur Indonesia, terdapat tradisi untuk merayakan Idul Fitri yang tak kalah menarik. Nama tradisi itu adalah Tradisi Hadrat yang biasa dilakukan di Kaimana, Papua Barat.
Warga setempat akan bersilaturahmi hadrat berkeliling kota dengan cara menari diiringi lantunan shalawat dan musik hadrat.
Tradisi ini biasa dilakukan pada hari kedua Idul Fitri. Uniknya, tak hanya umat Islam Kaimana saja yang berpartisipasi, umat Kristiani pun ikut serta memeriahkan tradisi.
Mereka ambil bagian dalam rombongan musik dan memainkan alat musik Tifa.
Baca juga: Resep Opor Ayam Gurih, Kuliner Lezat Khas Lebaran untuk Teman Makan Ketupat di Rumah
Baca juga: Viral Pasutri Mudik Jalan Kaki Gombong-Bandung Sejauh 279 KM, Ini Faktanya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Tradisi Lebaran Unik di Indonesia, Bakar Sabut Kelapa hingga Tembak Meriam Usir Kuntilanak