Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tradisi Lebaran Unik di Indonesia, Ada Perang Topat di Lombok hingga Ngejot di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pemudik melintasi Jalan Wates, Yogyakarta, Minggu (10/6/2018). Memasuki H-5 Lebaran, arus mudik mulai meningkat.

Orang-orang melakukan tradisi sebagai bentuk syukur atas ketersediaan air di mata air Telompak, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Selain itu, mereka juga menggelar kesenian tradisional 'Campur Bawur' di mata air usai berdoa dan memasang sesaji.

Ritual ini dipimpin oleh seorang juru kunci.

Airnya yang melimpah membuat warga dapat bertahan menghadapi krisis tersebut.

Warga pun mengucap rasa syukur atas kelimpahan air tersebut melalui cara tradisi Sungkem Telompak.

4. Ngejot di Bali

Umat Islam yang ada di Bali, akan mengadakan tradisi Ngejot pada hari raya Idul Fitri.

Nyama Selam, sebutan untuk saudara dari kalangan Muslim di Bali akan memberi hidangan pada tetangga tanpa peduli latar belakang agama dan lainnya.

Umat Hindu pun membalas kebaikan tersebut dengan cara memberi makanan pada tetangganya pada hari raya Nyepi atau Galungan.

5. Perang Topat di Lombok

Bergeser ke Timur sedikit yaitu Lombok, Nusa Tenggara Barat, umat Islam mengadakan tradisi Perang Topat pada saat Idul Fitri.

Tradisi ini, para warga akan saling melempar ketupat usai berdoa dan berziarah di Makam Loang Baloq, kawasan pantai Tanjung Karang serta makam Bintaro, kawasan pantai Bintaro.

Orang setempat percaya bahwa melempar ketupat akan mengabulkan doa. Tradisi ini juga merupakan simbol kerukunan umat Hindu dan Islam di Lombok.

6. Tumbilatohe di Gorontalo

Tanah Sulawesi juga memiliki tradisi pada saat Idul Fitri yaitu Tumbilatohe, tepatnya di Gorontalo. Tradisi ini identik dengan lampu yang dipasang sejak tiga malam terakhir menjelang Idul Fitri.

Halaman
1234