Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan Akhir Pekan

Liburan Akhir Pekan ke Desa Wisata Krebet, Cobain Serunya Membatik di Media Kayu

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil karya batik di media kayu dari Desa Wisata Krebet

TRIBUNTRAVEL.COM - Bingung mencari tujuan wisata saat Ramadan, bagiamana jika berlibur saja ke Yogyakarta.

Yogyakarta selain dikenal dengan aneka kuliner legendaris tapi juga wisatanya yang sudah populer di kalangan wisatawan.

Seperti Desa Wisata Krebet misalnya.

Desa wisata yang terletak di Padukuhan Krebet, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan tersebut membuat batik dengan media kayu.

Warga Krebet membatik dengan media kayu ternyata sudah sejak 1988.

Awalnya warga Krebet banyak yang bekerja sebagai perajin kayu yang hasil produksinya dipasarkan di kampung-kampung sekitar.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Cokelat Monggo Yogyakarta, Cocok Buat Liburan Akhir Pekan

Hingga suatu hari seorang perajin bernama Anton mencoba membatik dengan media kayu.

Seiring berjalannya waktu, batik kayu menjadi kekhasan Padukuhan Krebet.

Ketua Desa Wisata Krebet, Agus Jati Kumara, mengatakan proses menjadi desa wisata tidaklah singkat. Warga mulai merintis desa wisata sejak 1995.

Perjuangan warga Krebet pun tidak mudah.

Tidak sekadar menyusun kepengurusan saja, tetapi juga mengembangkan potensi yang ada di Krebet.

"Resmi menjadi desa wisata baru tahun 2000, jadi prosesnya memang sangat panjang. Kriteria menjadi desa wisata dulu mungkin lebih banyak daripada sekarang," katanya, Selasa (13/04/2021).

Ia melanjutkan saat ini ada 57 sanggar batik kayu di Krebet.

Perkembangan sanggar batik kayu di Krebet cukup pesat.

Dari awalnya hanya ada dua sanggar dan berkembang hingga sekarang.

Halaman
1234