Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Praktik Kecantikan Kuno Paling Aneh di Dunia, Termasuk Kotoran Buaya Buat Kencangkan Kulit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kecantikan wanita di masa lalu

Praktik ini dilakukan untuk memberikan ilusi kulit putih yang keras, bahkan di bawah lampu berwarna kuning.

Praktik kecantikan ini dilakukan pada akhir 1800-an lalu.

9. Pemerah Bibir dari Serangga Beracun

Pemerah bibir pertama kali dibuat dengan menggunakan rumput laut, bromine mannite, dan yodium untuk menciptakan warna yang berbeda.

Warna yang bisa mereka buat berkisar dari jeruk keprok panas hingga merah jambu.

Selain itu, ketika bromine mannite dicampur dengan yodium, itu memberi warna ungu tua.

Kemudian Cleopatra membuat sebuah warna lain dengan racikan tangannya sendiri.

Ia membuat pemerah bibir dengan menghancurkan kumbang beracun.

Untuk menciptakan warna tersebut tidak mudah karena diperlukan sekitar 70.000 kumbang untuk menciptakan hanya satu pon pewarna.

10. Pemutih Kulit dari Karbonat Timbal yang Beracun

Wanita diabad ke-16 terpaksa menggunakan produk yang dikenal sebagai 'Ceres Venesia'.

Umumnya dikenal juga sebagai 'Spirits of Saturn', bahan tersebut dulunya digunakan sebagai pemutih kulit.

Pemutih tersebut dianggap sebagai yang terbaik pada zaman dulu.

Pemakaian produk tersebut jika digunakan dalam waktu yang lama justru akan menyebabkan kerusakan pada kulit.

Produk ini juga menjadi penyebab kematian Maria Coventry, pada 1760.

Saat itu usianya baru menginjak 27 tahun.

Baca juga: 22 Mumi Firaun Kuno Dibawa dengan Iringan Parade Pawai Emas ke Museum Nasional Peradaban Mesir

Baca juga: Viral di Medsos, Pemuda Naik Kereta Kencana Kuno di Yogyakarta Tanpa Izin dan Tata Krama

Baca juga: Liburan ke Museum Uang Sumatera, Bisa Wisata Edukasi dan Bawa Pulang Koin Kuno

Baca juga: Reruntuhan Kuno Suku Maya di Meksiko Ditutup Setelah Banyak Wisatawan Melanggar Aturan Masker

Baca juga: Penginapan Unik Ini Berada di Tengah Kawah Vulkanik Kuno, Seperti Apa Pemandangannya?

(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)