TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah memutuskan untuk menutup salah satu situs arkeologi paling populer di Meksiko selama liburan Paskah.
Hal itu dikarenakan adanya turis yang berperilaku buruk saat berlibur di Meksiko.
Dilansir TribunTravel dari laman Travel + Leisure, Chichen Itza yang berlokasi di Semenanjung Yucatan ditutup mulai 1 April hingga 4 April 2021 mendatang.
Penutupan destinasi populer tersebut bertujuan diharapkan dapat mengekang penyebaran Covid-19.
"Sangat disayangkan melihat betapa tidak disiplinnya hal ini," kata Lucio Hernández Gutiérrez, kepala polisi di Quintana Roo.
Quintana Roo merupakan negara bagian Meksiko yang menjadi rumah bagi spot-spot populer seperti Tulum, Cozumel, dan Cancun yang juga mencakup lokasi Chichen Itza.
Baca juga: Kereta Kuno Ini Ditemukan di Dekat Reruntuhan Pompeii, Kondisinya Hampir Terawetkan Sempurna
Gutiérrez menyebutkan bahwa kedatangan turis bisa jadi pelanggaran terburuk dengan mengatakan, "Sungguh frustasi melihat ratusan orang berjalan-jalan tanpa memakai masker wajah."
Chichen Itza adalah kota pra-Columbus besar yang dibangun oleh bangsa Maya.
Saat ini, Chichen Itza adalah situs arkeologi kedua yang paling banyak dikunjungi di Meksiko, biasanya menarik sekira dua juta pengunjung setiap tahun.
Destinasi yang sudah termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut adalah salah satu perjalanan sehari yang cukup populer di kawasan Cancun.
Sebelumnya, pemerintah Meksiko telah menutup situs Chichen Itza pada awal 2020 saat dunia membatasi perjalanan untuk menahan penyebaran pandemi virus corona.
Chichen Itza baru dibuka kembali dengan pembatasan kapasitas, pemeriksaan suhu, dan persyaratan penggunaan masker wajah pada September 2020 lalu.
Suku Maya Pernah Menjadikan Kalkun Sebagai Hewan yang Dipuja, Ini Alasannya
Traveler tentu sudah tak asing dong dengan kalkun?
Hewan yang menjadi menu wajib saat perayaan Thanksgiving ini ternyata pernah dipuja dan didewakan Suku Maya.