Alasan lain membiarkan tirai jendela tetap terbuka adalah untuk membantu mengarahkan penumpang jika pesawat mengalami kecelakaan.
"Alasan harus menaikkan tirai jendela adalah agar kamu lebih merasakan mana yang naik dan mana yang turun," Betty dalam bukunya.
“Ini akan memberi orientasi yang lebih baik jika terjadi kecelakaan, serta memudahkan penyelamat untuk melihat ke dalam,” katanya lagi.
Lampu di pesawat juga diredupkan saat lepas landas dan mendarat untuk membantu kru dan mata penumpang menyesuaikan.
“Alasan lampu diredupkan adalah agar penumpang tidak dibutakan oleh cahaya saat menerobos asap dan membuat lampu darurat lebih mudah dilihat,” jelas Betty.
Biarkan Tegak! Pramugari ini Ungkap Alasan Keamanan soal Kursi Pesawat yang Tak Boleh Direbahkan
Waktu penerbangan yang cukup lama kerap dimanfaatkan sebagian besar penumpang untuk sekedar bersantai atau tidur.
Dalam hal ini tentunya ada sejumlah penumpang yang berusaha merebahkan kursinya untuk mendapat posisi nyaman selama perjalanan.
Namun sayangnya pramugari sangat tidak menyarankan penumpang untuk melakukan hal demikian.
Seorang pramugari (yang tidak ingin disebut namanya, mengungkapkan sejumlah alasan agar kursi pesawat tetap pada posisi tegak.
Melansir laman Express.co.uk (14/3/2021) alasan ini berkaitan erat dengan unsur keaamanan penumpang yang bisa menyebabkan cedera.
Pramugari memiliki sejumlah aturan tersendiri termasuk satu di antaranya adala soal kursi pesawat yang harus tetap tegak.
Hal ini berarti selama penerbangan penumpang dilarang merebahkan kursi saat pesawat sedang lepas landas atau mendarat.
Federal Aviation Administration (FAA) menetapkan aturan kursi tegak karena dua alasan utama.
Pertama, memudahkan untuk mengevakuasi pesawat dalam keadaan darurat jika kursinya tegak.