Ie Bu Peudah adalah bubur pedas khas Aceh yang hanya bisa ditemui saat Bulan Ramadan.
Sama seperti Sambai Oen Peugaga, bubur Ie Bu Peudah juga diracik dengan 44 jenis daun muda.
Daun tersebut seperi daun peugaga, capa, oen tahe, daun muling dan masih banyak lagi.
Daun tersebut kemudian diracik bersama bumbu rempah yang terdiri dari lada, kunyit, lengkuas, dan bawang putih.
Setelah itu barulah daun dicampur bersama beras dan parutan kelapa lalu dimasak hingga menjadi bubur.
Ie bu peudah terbilang unik karena merupakan resep turun temurun di Desa Beung Bak Jok, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar.
Menariknya lagi, Ie bu peudah kerap dimasak secara bergotong royong untuk disantap saat berbuka puasa.
Ie bu peudah ini terbilang langka karena beberapa jenis daun sudah mulai sulit ditemukan jadi hanya disajikan saat Ramadan.
3. Kanji Rumbi
Sajian bubur khas Aceh selanjutnya ada kanji rumbi yang hanya bisa ditemui saat Ramadan.
Berbeda dengan Ie bu peudah, kanji rumbi skilas terlihat mirip sajian bubur ayam.
Meski bernama kanji, bahan baku utamanya bukan tepung tapioka melainkan menggunakan beras.
Dalam membuat kanji rumbi beras akan dicampur bersama berbagai rempah sehingga menciptakan rasa yang khas.
Rempah itu di antaranya ada ketumbar, merica, jahe, pekak, adas manis, kayu manis, bawang merah, dan biji pala.
Setelah matang, kanji rumbi akan disajikan dengan isian berupa suwiran ayam dan udang rebus.
Saat Ramadan, kanji rumbi kerap dibagi-bagikan kepada masyarakat yang sedang berbuka puasa di masjid.
Masyarakat Aceh percaya, mengkonsumsi kanji rumbi saat berbuka puasa berkhasiat untuk kesehatan pencernaan.
(TribunTrave/Zainiya Abidatun Nisa')
Baca selengkapnya soal kuliner khas Ramadan di sini