Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2021

3 Kuliner Khas Aceh Ini Hanya Dijumpai saat Bulan Ramadan, Apa Saja?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanji rumbi merupakan kuliner khas Aceh yang hanya disajikan saat Ramadan

TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim setiap tahunnya.

Pasalnya, pada saat Ramadan seperti ini akan ada berbagai hal menarik, termasuk kuliner.

Di Aceh misalnya, ada sejumlah kuliner khas yang hanya bisa dijumpai saat Ramadan tiba.

Kuliner khas Aceh tersebut akan jadi sangat populer saat Ramadan karena kerap diburu untuk menu berbuka puasa.

Baca juga: Terkenal Enak, Ini 7 Kuliner Khas Aceh untuk Menu Buka Puasa

Lalu, apa saja sih kuliner khas Aceh yang hanya disajikan saat Ramadan? Simak selengkapnya berikut ini.

1. Sambai Oen Peugaga

Sambai Oen Peugaga merupakan sambal khas Aceh yang hanya disajikan saat Ramadan tiba.

Sambai Oen Peugaga ini terbilang sangat unik karena dibuat dengan racikan 44 daun yang ditanam di tanah Aceh.

Jenis daun tersebut di antranya seperti daun jeruk purut, daun mengkudu, daun peugagah, daun sigeuntot, daun lawah dan masih banyak lagi.

TONTON JUGA:

44 daun ini dicincang dan diracik dengan berbagai bumbu rempah serta parutan kelapa.

Setelah diracil Sambai Oen Peugaga harus dimasak dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 jam.

Meski dibilang sebagai sambal, Sambai Oen Peugaga ini rasanya justru mirip seperti urab sayuran.

Sambai Oen Peugaga termasuk kuliner khas Aceh yang sudah langka jadi hanya disajikan saat Ramadan sebagai menu berbuka puasa.

2. Ie Bu Peudah

Ie Bu Peudah adalah bubur pedas khas Aceh yang hanya bisa ditemui saat Bulan Ramadan.

Sama seperti Sambai Oen Peugaga, bubur Ie Bu Peudah juga diracik dengan 44 jenis daun muda.

Daun tersebut seperi daun peugaga, capa, oen tahe, daun muling dan masih banyak lagi.

Daun tersebut kemudian diracik bersama bumbu rempah yang terdiri dari lada, kunyit, lengkuas, dan bawang putih.

Setelah itu barulah daun dicampur bersama beras dan parutan kelapa lalu dimasak hingga menjadi bubur.

Ie bu peudah terbilang unik karena merupakan resep turun temurun di Desa Beung Bak Jok, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar.

Menariknya lagi, Ie bu peudah kerap dimasak secara bergotong royong untuk disantap saat berbuka puasa.

Ie bu peudah ini terbilang langka karena beberapa jenis daun sudah mulai sulit ditemukan jadi hanya disajikan saat Ramadan.

3. Kanji Rumbi

Petugas sedang memasak Kanji Rumbi untuk menu berbuka puasa. (Serambi Indonesia/M Anshar)

Sajian bubur khas Aceh selanjutnya ada kanji rumbi yang hanya bisa ditemui saat Ramadan.

Berbeda dengan Ie bu peudah, kanji rumbi skilas terlihat mirip sajian bubur ayam.

Meski bernama kanji, bahan baku utamanya bukan tepung tapioka melainkan menggunakan beras.

Dalam membuat kanji rumbi beras akan dicampur bersama berbagai rempah sehingga menciptakan rasa yang khas.

Rempah itu di antaranya ada ketumbar, merica, jahe, pekak, adas manis, kayu manis, bawang merah, dan biji pala.

Setelah matang, kanji rumbi akan disajikan dengan isian berupa suwiran ayam dan udang rebus.

Saat Ramadan, kanji rumbi kerap dibagi-bagikan kepada masyarakat yang sedang berbuka puasa di masjid.

Masyarakat Aceh percaya, mengkonsumsi kanji rumbi saat berbuka puasa berkhasiat untuk kesehatan pencernaan.

(TribunTrave/Zainiya Abidatun Nisa')

Baca selengkapnya soal kuliner khas Ramadan di sini