“Fokus kita memang baru kepada wisatawan nusantara, tapi ini juga kesempatan kita untuk memastikan pariwisata ini dibuka dengan satu adaptasi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” tegas Sandiaga.
Ia juga memastikan wisatawan yang dianggap tidak patuh terhadap protokol kesehatan akan diberi tindakan tegas.
Setelah sebelumnya diberi peringatan, para wisatawan tersebut bisa saja dideportasi jika tindakan tersebut dianggap perlu.
Lewat kolaborasi dengan berbagai pihak ini, mulai dari kementerian dan lembaga, hingga pemerintah daerah dan pihak swasta, dirinya berharap bisa tercipta langkah terpadu dalam percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
“Kita harapkan pariwisata bisa segera bangkit karena membangkitkan pariwisata sama dengan mengembalikan ekonomi kita. Dan prestige kita ini di Bali. Setelah Bali mungkin bisa menyusul beberapa daerah lain seperti Kepulauan Riau, Batam dan Bintan, maupun beberapa destinasi lainnya,” sambung Sandiaga.
Baca juga: Ada Kasus Covid-19 Baru, Penangguhan Travel Bubble Australia dengan Selandia Diperpanjang
Baca juga: Australia Tangguhkan Travel Bubble dengan Selandia Baru Usai Ditemukan Kasus COVID-19 Baru
Baca juga: Travel Bubble Australia dan Selandia Baru Ditutup Selama 72 Jam Akibat Kasus Covid-19 Baru
Baca juga: Ada Varian Baru Covid-19, Rencana Travel Bubble Bandara Ngurah Rai Bali dan Incheon Korsel Ditunda
Baca juga: Imbas Varian Covid-19 Baru, Rencana Travel Bubble Bandara Bali dan Korsel Diundur
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble".