Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Nusa Dua dan Ubud Akan Lakukan Uji Coba Sambut Wisman Lewat Program Travel Bubble

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisatawan sedang berada di Monkey Forest Ubud, Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Nusa Dua dan Ubud di Bali telah diklarifikasi sebagai zona hijau alias green zone.

Oleh sebab itu, dua wilayah tersebut dalam waktu dekat ini akan melakukan uji coba sambut wisatawan mancanegara (wisman) melalui program travel bubble atau free covid corridors.

“Kami menyiapkan free covid corridors. Ada dua zona yang diusulkan seluruh instansi terkait, termasuk Pemerintah Daerah bahwa Nusa Dua dan Ubud yang diusulkan menjadi destinasi yang diklasifikasikan sebagai Green Zone,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Salah satu alasannya adalah karena tren kasus Covid-19 yang terus menurun dalam waktu sepekan terakhir yang jadi bukti siap dibukanya travel bubble di Bali.

Hal tersebut dinilai mungkin untuk dilakukan, khususnya dengan harapan akan adanya 120.000 vaksin bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Nusa Dua dan Ubud.

Sandiaga menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang digelar secara virtual pada Rabu (3/3/2021).

Broken Beach yang nampak seperti kolam raksasa yang berada di Nusa Dua Penida Bali (instagram/@rovinovic_)

Rapat koordinasi tersebut juga melibatkan beberapa duta besar negara yang jadi pasar besar bagi Indonesia, seperti negara-negara di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia.

Sandiaga menyampaikan bahwa beberapa daerah wisata di Indonesia, salah satunya Bali, telah menunjukkan tren penurunan angka Covid-19.

Bali dianggap berhasil menurunkan kasus Covid-19 lewat program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang berlangsung sepekan belakangan.

Ia berharap agar para duta besar yang turut serta dalam rapat koordinasi tersebut bisa melakukan sosialisasi dan promosi, sekaligus memamerkan Bali kepada para wisman.

Sandiaga menegaskan bahwa Bali hanya akan dibuka jika memiliki kasus Covid-19 yang rendah sekaligus telah menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat dan disiplin, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Nantinya, seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan dipastikan telah memenuhi standard CHSE (Cleanliness, Health Safety, Environmental Sustainabiliy) bersamaan dengan penerapan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment dari Pemerintah Provinsi Bali.

Dalam rapat koordinasi tersebut, para duta besar juga menanggapi perubahan tren pariwisata di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia, termasuk juga Jepang terkait keinginan berwisata akan dimulai pada tahun 2021 setelah vaksinasi Covid-19 selesai.

Maka dari itu, Sandiaga berharap bahwa vaksin Covid-19, khususnya untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih terdistribusi.

Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan kunjungan yang cukup signifikan dari segi wisman tahun 2022 mendatang.

Halaman
12