Sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Menjaga kelestarian alam tidak hanya dengan turun ke hutan dan menanam pohon.
Tetapi juga melalui ritual sakral seperti ‘ngasuh gunung’ agar warga punya kesadaran menjaga alamnya.
Kelestarian alam Gunung Rinjani sendiri sangat besar bagi pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat pulau Lombok secara luas.
Karena banyak menyimpan sumber mata air yang dibutuhkan masyarakat.
Sehingga para leluhur selama ini memperlakukan gunung ini seperti manusia, bisa berdialog, dan berbicara.
Pelaksanaan Ritual Ngasuh Gunung Rinjani
Ritual ngasuh gunung tidak ditentukan kapan akan dilaksanakan.
Karena tergantung pada kejadian bencana yang melanda masyarakat.
Karena selain untuk menjaga kelestarian alam, ritual ini juga dimaknai warga untuk mensucikan gunung, terutama bila ada kejadian di Gunung Rinjani.
Baik kejadian karena bencana alam maupun kecelakaan pendaki yang merengut korban jiwa.
Pelaksanaan ritual ditentukan melalui kesepakatan dalam musyawarat adat (gundem).
Setiap ritual ngasuh gunung, biasanya masing-masing keluarga akan menyumbang sejumlah uang, beras, dan kelapa untuk acara tersebut.
Besaran uang disepakati dalam musyawarah adat. Uang tersebut untuk membeli kerbau yang menjadi syarat utama digelarnya ritual.
Meski merupakan acara adat, semua prosesi dan tahapan ‘ngasuh gunung’ kental dengan syariat Islam.
Baca tanpa iklan