TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat lombok memiliki tradisi khusus untuk menjaga kelestarian alam di kawasan Gunung Rinjani.
Ritual yang berlangsung turun temurun ini disebut ritual Ngasuh Gunung.
Tradisi ini dilakukan masyarakat adat di beberapa kampung yang ada di kaki Gunung Rinjani.
Salah satunya di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Tiket Masuk dan Rute Menuju Bukit Gado-gado Padang
Menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili, ritual ini merupakan salah satu ritual sakral masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Rinjani.
Ritual dimulai dengan penyembelihan kerbau dan ayam, sebagai hewan kurban.
Setelah dipotong, dagingnya kemudian dimasak dan dimakan bersama.
Dalam acara itu juga ada sembeq burak, tamu-tamu yang datang diberikan tanda di kening.
Itu menunjukkan mereka sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut.
Kemudian acara dilanjutkan doa bersama oleh Amaq Lokak, kiyai, dan para tetua adat di bale adat.
Mereka memanjatkan puja puji dan doa-doa kepada Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta.
Ritual selanjutnya, warga dipimpin Amaq Lokak dan para tetua adat berjalan menuju kawasan hutan Gunung Rinjani.
Acara ‘ngasuh gunung’ juga bisa dirangkai dengan pemberian santunan bagi anak yatim piatu. Itu sebagai bentuk kepedulian dengan sesama umat manusia.
Arti Kata Ngasuh Gunung
Kata ‘ngasuh gunung’ sendiri berasal dari kata dasar ‘Ngasuh’ yang bermakna mengasihi. Sehingga ritual itu merupakan bentuk kasih sayang kepada alam Gunung Rinjani.
Bagi masyarakat di sini, hutan dan gunung merupakan sumber mata air yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Baca tanpa iklan