Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Semarang, Kota yang Awalnya Bernama Pragota dari Kerajaan Mataram Kuno

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu sudut kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah. Beberapa tahun terakhir, kawasan ini kian semarak. Semakin banyak bermunculan kafe-kafe, restoran, tempat hiburan, dan galeri seni di distrik bersejarah yang dibangun sekitar abad ke-17 tersebut. Para pemiliknya merestorasi sejumlah bangunan yang sebelumnya terbengkalai dengan biaya miliaran rupiah. Namun, masih ada juga titik-titik kumuh dan rawan kriminal yang mengganggu pariwisata.

Cikal bakal Kota Semarang diawali pada abad ke-8.

Wilayahnya Kota Semarang pada masa lalu bernama Pragota (Bergota) dan menjadi bagian dari Kerajaam Mataram Kuno.

Kala itu, Pragota adalah sebuah pelabuhan dengan gugusan pulau-pulau kecil.

Karena adanya pengendapan, maka gugusan pulau kecil tersebut menyatu dan membentuk daratan baru yang diperkirakan berada di bagian Semarang Bawah.

Di Pelabuhan Simongan, Laksamana Cheng Ho bersandar sekitar tahun 1405.

Pendiri desa di wilayah tersebut memiliki gelar Kyai Ageng Pandan Arang I dan dilanjutkan oleh anaknya yang bergelar Pandan Arang II dan dikenal sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran).

Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang tumbuh dan berkembang pesat.

Pada 2 Mei 1547, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 954 H, Semarang dijadikan setingkat kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga.

Sejak saat itu, 2 Mei ditetapkan sebagai jari jadi Kota Semarang.

Kota Semarang terus tumbuh dan menjadi salah satu kota tujuan wisata.

Salah satunya adalah Lawang Sewu yang dulunya pernah dijadikan sebagai stasiun kota dan tempat untuk menyiksa tahanan Belanda.

Termasuk juga Kota Lama Semarang yang menyuguhkan bangunan kuo yang terawat bagus serta Museum Ronggowarsito yang memiliki koleksi boneka Nini Thowok dan Boneka Jelangkung.

Baca juga: 8 Bangunan Bersejarah di Semarang, dari Pasar Johar hingga Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas

Baca juga: Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park Semarang 2021, Ada Tiket Non-Terusan yang Harganya Lebih Murah

Baca juga: Cari Kuliner Malam di Kawasan Simpang Lima Semarang? Ini Rekomendasinya

Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit Seru di Semarang untuk Ramadan 2021

Baca juga: 5 Hotel Murah di Semarang untuk Liburan Akhir Pekan, Tarif Mulai Rp 87 Ribuan

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Asal Usul Semarang, "Venetia van Java" dan Cerita Raden Pandan Arang