Perjalanan Raden Jayengresmi disertai kedua santrinya Gathak dan Gathuk mengembara melewati wilayah Surabaya, Kediri, Bojonegara, Rembang, Purwadadi, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Purwakarta, Krawang dan Bogor.
Ketika sampai di Dukuh Argapura, Raden Jayengsari dan adiknya membayangkan makanan yang ingin mereka makan yaitu sekul pulen, panggang pudhak, jangan menir, pecel dhere, dhendheng manjangan gepuk, lalap sledri cambah kemangi, carabikang, koci, mendut, dan timus.
Sedangkan abdinya yang bernama Buras membayangkan sekul gaga blenyik putih, pecel iso myang semanggi, dan dhendheng pendhul maesa.
Saat itu pecel menjadi salah satu hidangan yang disajikan untuk Jayengsari.
Di Serat Cethini juga terdapat hidangan yang bernama rurujakan yang bebahan buah atau sayur yang kemudian berkembang menjadi hidangan pecel yang dikenal saat ini.
Pecel di Yogyakarta
Sementara itu Murdijati Gardjito, ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada dalam bukunya Kuliner Yogyakarta Pantas Dikenang Sepanjang Mas menyebutkan jika dari sumber Babad Tanah Jawi, hidangan pecel mulanya berasal dari Yogyakarta.
Karena disuguhkan kepada Ki Gede Pamanahan saat perjalanan ke Tanah Mataram. Dan hingga saat ini, di sudut Kota Yogayakarta sangat mudah ditemukan hidangan pecel.
Seperti di Kaliurang. Pecel di daerah ini banyak menggunakan sayur dari lereng Gunung Merapi.
Sementara itu penjual pecel di pojok Bringharjo tepatnya di Jalan Ahmad Yani, penjual menggunakan rebusan kenikir dan pare pahit.
Meski ada pahitnya, pecel di Bringharjo nikmat disandingkan dengan anke bacem gembus, tempe kedelai dan tahu.
Sedangkan di Terminal Imogiriterdapat penjual pecel kembang turi yang disantap dengan tempe goreng garit panas.
Tak hanya di Yogyakarta. Pecel juga dikenal di Madiun dan juga Blitar serta daerah Jawa lainnya yang tentunya memiliki rasa khas yang beragam.
Baca juga: Alternatif Makanan Sehat, Sambal Pecel Kemasan di Madiun Dibuat dari Kurma dan Garam Himalaya
Baca juga: Rekomendasi 5 Pecel Enak di Semarang Buat Sarapan, Ada Warung Pecel Bu Sumo yang Legendaris
Baca juga: 4 Tempat Makan Pecel di Malang, Ada Pecel Kawi yang Buka Sejak 1975
Baca juga: 5 Tempat Nasi Pecel Enak di Semarang, Cocok Sebagai Menu Sarapan
Baca juga: 5 Nasi Pecel Enak di Surabaya untuk Sarapan, Cobain Pecel Bu Joyo yang Sudah Ada Sejak 1950
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Cerita di Sepiring Nasi Pecel, dari Suguhan Ki Gede Pemanahan hingga Ditulis di Serat Centhini