Biasanya, Sohei tidak memiliki persenjataan selengkap samurai.
Mereka memakai baju zirah biasa di atas jubah biara.
Kepala mereka biasa dihiasi dengan handuk yang dijalin untuk menutupi kepala yang gundul.
Senjata tradisional sohei bernama naginata.
Sohei sendiri bisa menjadi rekan yang baik untuk samurai, namun bisa juga menimbulkan kekacauan.
Mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk mencari kemerdekaan dari pemimpin yang sekuler.
3. Ronin
Menjadi samurai bukanlah sekadar menjadi prajurit.
Samurai harus tahu dengan jelas posisinya dalam hierarki.
Terkadang, samurai bisa kehilangan posisinya saat tuannya (daimyo) meninggal atau kehilangan kehormatan.
Samurai yang sudah tidak memiliki daimyo ini kemudian disebut ronin.
Secara harfiah, ronin artinya adalah orang yang seperti ombak.
Tanpa kekayaan dan pendapatan tetap, ronin yang miskin biasanya mencari uang dengan menjadi tentara bayaran.
Pada abad ke-15 hingga 16, pekerjaan semacam ini cukup banyak.
Namun di era Jepang sudah mulai maju, pekerjaan seperti ini mulai sulit untuk ditemui.