Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengulik Kisah Ninja Terakhir di Jepang, Mampu Mendengar Suara Jarum Jatuh dari Jauh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penampilan ninja di Jepang

“Kami tidak dapat mencoba membunuh atau meracun. Bahkan jika kami mengikuti cara membuat racun, kami tidak bisa mencobanya,” jelasnya.

Ninja, ronin, samurai dan prajurit Jepang lainnya

Dahulu kala, Jepang terkenal akan samurai dan ninjanya. Selain itu, kita juga mengenal istilah ronin. Sebenarnya apa sih perbedaan dari istilah-istilah yang kerap kita jumpai tersebut? Simak nih sob, penjelasan lengkapnya.

1. Samurai

Muncul pada milenium pertama, samurai adalah prajurit aristokrat.

Sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat, samurai paling rendahan sekalipun lebih kaya dan dihormati dibandingkan masyarakat Jepang pada umumnya.

Samurai memulai kariernya sebagai pemanah berkuda dan perlahan memelajari seni menggunakan pedang.

Tangan kanan mereka biasanya tidak terlalu dilindungi karena digunakan untuk menarik anak panah.

Seiring dengan berjalannya waktu, baju zirah mereka menjadi lebih kaku dan simetris.

Mereka lebih banyak bertempur dalam jarak dekat dengan memakai pedang yang dibuat dengan sangat seksama.

Para samurai bertempur dengan menggunakan berbagai macam senjata termasuk tombak dan alat pemukul.

Meski demikian, senjata mereka yang paling ikonik adalah pedang katana yang panjang dan pedang wakizashi yang pendek. Keduanya terkenal memiliki ketajaman yang luar biasa.

2. Sohei

Mulai abad ke-11 hingga 16, samurai terkadang bertempur bersama dengan kelompok prajurit elit lainnya yang bernama sohei.

Sohei adalah kaum biksu prajurit. Sejumlah biara memiliki angkatan bersenjata sohei sendiri.

Sohei muncul untuk melindungi biara-biara di masa sulit saat banyak perselisihan antar biara.
Jika terjadi kekacauan, mereka akan maju berperang.
Pasukan sohei yang paling terkenal dan ditakuti berasal dari Enryaku-Ji, Mount Hiei.
Halaman
1234