Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Mengenal Saur Sesangi, Tradisi Unik Peziarah di Makam Loang Baloq

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam Loang Bolaq, destinasi wisata religi di Kota Mataram, Lombok.

TRIBUNTRAVEL.COM - Makam Loang Baloq merupakan satu destinasi wisata religi yang ada di Kota Mataram, Lombok.

Destinasi wisata yang berada di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram ini kerap dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Lombok.

Tidak hanya ziarah makam, di sini para peziarah juga melakukan tradisi yang cukup unik, namanya Saur Sesangi.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Liburan Akhir Pekan ke Museum Jawi Sukoharjo, Punya Ratusan Koleksi Barang Kuno

Tradisi Saur Sesangi adalah kebiasaan mengikat akar pohon beringin yang dilakukan para peziarah ketika memiliki hajat.

Menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili, pohon beringin tersebut berada di area Makam Loang Baloq.

Ia menyebutkan bahwa tradisi mengikat akar pohon beringin tersebut sudah jadi kebiasaan dan turun temurun.

Para peziarah yang datang akan mengikat akar pohon beringin disertai doa setelah melakukan ziarah makam.

Umumnya, peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin ketika memiliki hajat.

"Peziarah yang datang dan mengikat akar pohon adalah para pasangan. Ketika punya hajat untuk menikah, mereka pasti akan datang dan mengikat akar di sini," ujar Sirtu.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin.

"Tidak semua peziarah yang datang mengikat akar, hanya beberapa orang yang sekadar punya hajat atau keinginan yang melakukannya," ungkap Sirtu.

"Ada juga yang hanya sekadar datang berziarah, melakukan dzikir dan kemudian berrekreasi di kawasan pantai yang berada di sebelah barat makam," lanjutnya.

Ia menyebutkan bahwa mengikat akar pohon beringin ini sudah menjadi kebiasaan turun menurun.

Tradisi mengikat akar dilakukan ketika peziarah memiliki hajat atau keinginan, misalnya menikah dengan pasangannya.

Ia menjelaskan, pasangan yang telah menikah kemudian akan membuka ikatan akar di hari berikutnya.

Halaman
123